WartaPenaNews, Jakarta – Usaha startup banyak jadi incaran warga. Lihat saja sekitar kita, banyak perusahaan startup yang telah berdiri.
Ada sejumlah perihal yang bikin terjun ke dunia startup banyak digemari banyak orang-orang. Pertama, modal yang digunakan untuk mengembangkannya tidak terlalu mahal bila dibandingkan usaha-usaha yang lain. Selanjutnya, lingkungan kerja yang fleksibel jadi tempat impian para milenial. Yang terakhir tentu saja karena tawarkan keuntungan yang menjanjikan.
Meskipun demikian, banyak pula startup yang mesti gulung tikar karena beberapa kekeliruan. Meringkas dari Pebisnis, beberapa kebaikan dibawah ini, ternyata dapat jadi yang menimbulkan gagalnya startup lho. Untuk lebih jelasnya, selanjutnya reviewnya:
1. Meminjam uang lebih awal
Entahlah apa pun upayanya, termasuk usaha startup, pastinya perlu banyak uang, apalagi bila baru mengawali. Uang diperlukan untuk biaya produk, pemasaran, membayar gaji karyawan, dan lain-lain. Tapi, ternyata hal ini dapat buat startup kolaps jika tak ada deskripsi upaya yang jelas waktu yang akan datang.
2. Merekrut orang dalam banyaknya banyak dalam waktu cepat
Jalankan usaha startup semestinya pula menginginkan banyak pemasukan, entahlah dari iklan, atau dari penjualan. Oleh karena itu, banyak pendiri startup yang gagal berpikiran, jika makin banyak sdm di dalamnya, semestinya akan sama dengan keuntungan yang dibuat.
Big no! Pikiran itu justru dapat habiskan uang untuk memberikan gaji, tapi keuntungan yang mereka beri belum semestinya sama besarnya.
3. Terlalu fokus pada rencana bisnis
Gagasan usaha merupakan standar terdaftar yang biasa dibuat oleh perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan bisnisnya. Apabila di usaha startup kamu terlalu mendewakan rencana usaha, itu sebaliknya dapat bikin bisnismu gagal.
Karenanya persaingan dunia startup yang serba digital itu selalu mengalami kemajuan. Dapat secara mengejutkan banyak inovasi-inovasi hebat ditemukan oleh masing-masing startup kapanpun.
Untuk dapat mengimbanginya semestinya satu perusahaan pula membutuhkan pembaharuan. Nah oleh penyebab, berpatokan pada rencana usaha yang kaku itu justru buat perusahaanmu akan ketinggalan jauh.
4. Terlalu banyak pimpinan manajemen
Kamu pastinya kerap melihat usaha startup baik di Indonesia atau di luar negeri memiliki barisan urutan manajemen. Di mulai dari CFO, COO, CTO, CIO, hingga sampai CMO. Hadirnya mereka memang diperlukan sekali untuk membuat susunan usaha perusahaan.
Pekerjaannya penting, namun gajinya pula begitu besar. Untuk sebuah startup yang sudah berjalan dengan konstan sich oke-oke saja untuk menerima orang untuk beberapa posisi itu. Tapi, untuk mereka yang baru mengawali startup, kayaknya mesti pikir-pikir deh.
5. Menghabiskan banyak waktu untuk cari modal ventura
Sumber pendanaan terbesar dari usaha startup ialah berasal dari modal ventura. Mode ini merupakan mode pendanaan yang diserahkan kepada satu perusahaan dengan maksud investasi.
Nah, untuk dapat mendapatkan modal dari sana, sebuah startup mesti pintar-pintar mempresentasikan ide mereka dan kemajuan usaha mereka ke kapitalis ventura. Bila sukses, dana yang banyak akan dengan mudah dikocorkan ke perusahaan itu.
Namun, banyak startup yang terlalu pikirkan waktu untuk cari pendanaan dari ventura. hingga mereka lupa kalau ada perihal lebih penting. Perihal utama ialah melakukan perbaikan kwalitas pelayanan dan kwalitas produk yang tengah dijajakan.
Jadi yang terhebat ialah mencari selayaknya, namun sembari melakukan perbaikan kwalitas dan pembaharuan produk. Fokuslah untuk cari keuntungan dari penjualan dibanding dengan cari suntikan dana. (mus)
