WartaPenaNews, Jakarta – Bandara baru Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) sudah resmi beroperasi sejak Senin, 6 Mei 2019 lalu. Pengoperasian perdana ditandai dengan penerbangan perdana pesawat komersil Citilink rute Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta-NYIA.
Selain rute domestik, bandara ini juga akan melayani rute penerbangan internasional untuk rute Singapura dan Kuala Lumpur. Silk Air dan AirAsia menjadi maskapai yang akan melayani dua rute penerbangan tersebut.
Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo mengatakan, secara umum pengoperasian bandara NYIA tak mengalami masalah lantaran sudah mendapat sertifikat dari Direktorat Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udaha Kementerian Perhubungan. Artinya, bandara NYIA ini sudah bisa digunakan untuk take off dan landing pesawat.
“Dari situ berarti bandara sudah bisa dipakai untuk operasional penerbangan,” kata Gatot kepada redaksi, Minggu (12/5/2019).
Menurut Gatot, justru yang perlu mendapatkan perhatian terkait pelayanan terhadap penumpang dan keamanan di sekitar bandara. Ini disebabkan adanya pembangunan sisi darat (gedung, jalan, dll) masih berjalan. Bahkan, proyek itu berpotensi menganggu keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Berarti masih ada debu, suara mesin, alat-alat pembangunan, dan lainnya. Ini kalau tidak diperhatikan, bisa mengganggu kenyamanan penumpang,” ujar Gatot.
Persoalan lainnya, lanjut dia, terkait moda transportasi terusan darat dari dan ke bandara. “Letak bandara jauh dari kota, jalannya sempit. Jangan sampai penumpang telat gara-gara transportasi darat. Atau penumpang gak bisa pulang ke rumah gara-gara gak ada transportasinya,” tandasnya.
Sebelumnya Project Manager NYIA Taochid Purnomo Hadi mengakui pembangunan bandara NYIA secara keseluruhan baru mencapai 47%.
“Nah itu secara fisik boleh dibilang sudah mencapai 47% untuk keseluruhan proyek yang Rp 6,1 triliun itu. Itu sudah mencapai 47%,” kata Taochid Purnomo seperti dikutip dari detik.com, Selasa (7/5/2019).
Dia menjelaskan mengapa bandara baru ini sudah beroperasi walaupun belum rampung 100% karena bagian air side, meliputi runway, taxiway, dan apron sudah mendekati 100%. Tinggal sisa-sisa pengerjaan kecil yang perlu diselesaikan.
“Tadi tinggal ngelapin apron saja sama nanam-nanam rumput,” sebutnya. (rob)