WartaPenaNews, Jakarta – Batik Air membuka rute baru dari Bandar Internasional Soekarno-Hatta (CGK)-Bandar Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk, Sulawesi Tengah (LUW) PP. Batik Air menjadi maskapai pertama dan satu-satunya yang melayani langsung dari Soekarno-Hatta ke Luwuk.
Penerbangan perdana dilakukan pada Minggu, 26 Mei 2019 dengan menggunakan pesawat Airbus 320-200CEO (PK-LUP) lepas landas pukul 02.05 WIB dan mendarat mulus pukul 06.05 WITA di Luwuk. Rute penerbangan kembali, dari Luwuk pada 17.00 WITA dan mendarat di Soekarno-Hatta pukul 19.00 WIB.
“Hari ini merupakan bagian tonggak sejarah penting Batik Air mengembangkan pasar potensial, menjangkau destinasi favorit dan memenuhi permintaan pasar perjalanan di dalam negeri, diikuti tren jalan-jalan saat ini,” kata Chief Executive Officer (CEO) of Batik Air, Capt. Achmad Luthfie dalam siaran persnya yang diterima WartaPenaNews.com, Senin (27/5/2019).
Peresmian inagurasi di Terminal 2E Soekarno-Hatta dan Luwuk dilaksanakan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Petahana H. Longki Djanggola; Bupati Kabupaten Banggai, Herwin Yatim; Chief Executive Officer (CEO) Batik Air, Capt. Achmad Luthfie; Operations Director, Capt. Zwingly Silalahi; Wakil Bupati Banggai, Mustar Labolo; Kepala Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk, Alex Rudi Nainggolan; Kapolres Banggai, AKBP Moch. Sholeh dan Ketua Banggai Tourism Board (BTB), Dino Gobel.
Bersamaan terbang pertama tersebut, Batik Air juga meresmikan inaugural flight Luwuk ke Makassar dengan mengoperasikan pesawat yang sama. Lepas landas pukul 06.45 WITA dan pesawat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) pada 08.00 WITA. Rute sebaliknya, berangkat dari Makassar pada 15.00 WITA dan tiba pukul 16.15 WITA di Luwuk.
Achmad Luthfie menerangkan, pada tahap awal, Batik Air menawarkan masing-masing dua kali frekuensi terbang dalam sehari pergi pulang (PP). Batik Air akan selalu melakukan pengkajian pasar bersama pelaku bisnis terkait.
“Optimis, melalui kolaborasi strategis dan tepat sasaran, diproyeksikan target isian penumpang (load factor) bisa mencapai lebih dari 75%. Apabila mendatang rute ini memberikan peluang positif, maka berpotensi akan menambah jaringan baru ke kota lain atau memperkuat rute penerbangan,” jelas dia. (rob)
