19 April 2024 - 17:19 17:19

Bisakah Penyakit Lupus Menyerang Anak-anak dan Remaja?

WartaPenaNews, Jakarta - Umumnya, skema kebal badan (imun) akan memproduksi sel kebal dan anti-bodi untuk menantang kuman dan infeksi. Sayangnya, skema kebal imun pada seorang dengan penyakit lupus akan benar-benar aktif dan tidak kerja dengan normal. Tidak hanya menyerang orang dewasa, bisakah penyakit lupus terjadi pada anak dan remaja?
Dapatkah lupus terjadi pada anak dan remaja?

Penyakit lupus merupakan masalah autoimun. Pada masalah ini, skema imun tidak dapat membedakan beberapa sel badan yang sehat dengan kuman pembawa infeksi.

Mengakibatkan, skema imun bisa menyerang beberapa sel sehat pada tubuh.

Menurut Children’s Hospital of Philadelphia, sekitar 25.000 beberapa anak dan remaja diketahui memiliki penyakit lupus. Penyakit ini paling umum menyerang mereka yang berumur 15 tahun.

Penyakit ini disebutkan sebagai penyakit peniru karena gejala awal penyakit hampir seringkali didapati pada penyakit lain. Misalnya, demam, badan lemah, dan tidak nafsu makan.

Diluar itu, gejala yang ada dapat hilang dan muncul hingga sejumlah besar orang menduga mereka pulih dari penyakit.

Penyakit lupus yang terjadi pada anak dan remaja, memiliki gejala berlainan. Akan tetapi, biasanya mereka akan merasakan beberapa gejala, mencakup:

Demam lebih dari 37º Celcius
Badan capek dan nafsu makan alami penurunan
Berat badan alami penurunan
Ngilu otot dan pembengkakan pada sendi
Rambut rontok dan jari-jari tangan dan kaki jadi putih atau kebiruan
Ada ruam pada hidung dan pipi yang berupa kupu-kupu yang disebutkan malar.
Ruam ada setelah terkena cahaya matahari
Adanya cedera di mulut atau hidung

Dibandingkan orang dewasa, penyakit lupus pada anak dan remaja condong seringkali memiliki masalah dengan organ-organ penting, terutama ginjal dan otak.

Jika sudah menyerang organ penting ini, anak mungkin akan merasakan gejala, misalnya:

Urine berwarna gelap dibarengi pembengkakan pada kaki, tungkai, dan kelopak mata. Ini menandakan penyakit sudah menyebabkan peradangan pada ginjal (nefritis).
Sesak napas dan ngilu dada bila paru-paru atau selaput paru (pleura) mengalami peradangan.
Sakit kepala, ingatan bermasalah, dan kejang bila peradangan menyerang otak (cerebritis)

Pemicu penyakit lupus pada anak dan remaja

Penyakit lupus tidak menyebar, seperti campak. Pemicu mengapa beberapa anak terkena penyakit ini belum diketahui secara tentu.

Kenyataannya, orangtua dengan penyakit ini cuma beresiko sebesar 5-10% untuk menurunkan lupus pada buah hatinya.

Sesaat ini, periset yakin jika penyakit lupus pada anak dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya:

Kisah keluarga. Anak yang lahir dengan gen tersendiri, kemungkinan beresiko terkena lupus.
Lingkungan. Lingkungan mainkan peranan penting dalam penebaran infeksi, paparan cahaya UV, tekanan berlebihan, dan kadar hormon estrogen pada tubuh yang dapat membuat anak memiliki efek tinggi terkena lupus.

Untuk mendapatkan analisis yang tepat, anak yang terkena lupus harus jalani rangkaian tes, mulai dari pengecekan kisah kesehatan, kontrol fisik, dan pencitraan.

Tes untuk menganalisis lupus yang terjadi pada anak biasanya, mencakup:

Tes darah dan urine mengetes anti-bodi dan memandang peranan ginjal.
Tes pelengkap untuk tahu kadar komplemen darah dan protein dalam darah.
Rontgen (pemindaian dengan cahaya X) untuk tahu keadaan organ penting, jaringan internal, dan tulang.
Tes C-reactive protein (CRP) untuk tahu tingkat peradangan pada tubuh.
Tes pergerakan sedimentasi eritrosit (ESR) untuk mengukur kecepatan sel darah merah untuk menggumpal

Dapatkah penyakit lupus pada anak dan remaja sembuh?

Sampai sekarang, belum ada obat yang dapat menyembuhkan lupus. Tetapi, beberapa perawatan bisa menolong memudahkan gejala lupus.

Penyembuhan biasanya akan disesuaikan dengan keparahan lupus dan skema badan yang dipengaruhi.

Obat pereda ngilu, seperti acetaminophen atau ibuprofen, mungkin akan diresepkan pada anak yang menderita lupus. Beberapa salah satunya dikasih obat malaria untuk menyembuhkan ruam pada kulit dan ngilu sendi.

Diluar itu, dokter spesialis anak akan memberi resep obat steroid antiperadangan yang dapat menangani demam dan kecapekan.

Anak akan disuruh untuk mengaplikasikan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan memiliki nutrisi, tidur cukup, dan menghindari depresi. (mus)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03