26 April 2024 - 11:59 11:59

Bocah 6 Tahun Tewas Tenggelam, Penjaga Kolam Renang Lalai karena Sibuk Main HP

WartaPenaNews, Jakarta – Seorang bocah yang masih berusia 6 tahun, meninggal dunia secara mengenaskan akibat tenggalam di kolam renang.

Gadis kecil ini harus meregang nyawanya setelah 20 hari dirawat setelah tengggelam di kolam renang publik.

Gadis bernama Sherlyn Ler ini tenggelam karena hendak belajar renang di kolam renang, guna persiapannya masuk ke sekolah dasar (SD).

Namun takdir berkata lain, semangatnya untuk bersekolah harus padam karena kecerobohan ibunya sendiri.

Tak cuma, 2 orang penjaga kolam renang yang bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan semua pengunjung, juga lalai dalam tugasnya.

Melansir Grid melalui Channel News Asia, kejadian yang menimpa Sherlyn Ler ini terjadi saat ia dibawa ibunya ke kolam renang Kallang Basin, pada 20 Desember 2017 silam.

1 Tahun lebih menjadi misteri, akhirnya penyebab tewasnya Sherlyn Ler terungkap pada Selasa (2/4/2019) kemarin.

Pelatih renang korban, 2 orang penjaga kolam renang, hingga ibu korban sendiri, menjadi sebab Sherlyn Ler meninggal dunia.

Berdasarkan laporan ahli autopsi yang tayang di Channel News Asia, awalnya Sherlyn Ler dibawa sang ibu ke kolam renang untuk berlatih.

Sherlyn Ler awalnya berniat untuk berlatih renang, sebelum resmi masuk ke sekolah dasar pada tahun itu.

Ahli autopsi mengatakan, jika gadis dengan tinggi 111 cm itu belajar berenang bersama 5 orang murid lain, di dalam kolam sedalam 1 meter.

Setelah melakukan pemanasan, pelatih renang bernama Matthew Yeo, menuntun Sherlyn ke tengah kolam renang.

Saat hendak menuntun muridnya yang lain, Matthew Yeo terkejut saat ia melihat tubuh Shelyn mengapung di tengah kolam, tak bergerak sama sekali.

Ahli patologi forensik yang memeriksa kasus ini mengatakan, kecerobohan pelatih Matthew Yeo dalam mendidik, jadi salah satu sebab korban meninggal dunia.

“Manajemen kelasnya sangat buruk. Bahkan beberapa kali ada anak yang tak berada di dalam jangakauannya.

“Anak-anak butuh pengawasan lebih dalam air, dan itu tak dapat dilakukan jika sang pelatih tak bisa melihat mereka,” ungkap sang ahli forensik.

Namun, kesalahan tak cuma jatuh di tangan sang pelatih korban saja.

Mengutip, dua orang penjaga kolam yang bertugas, Firdaus dan Law, diketahui lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya.

Berdasarkan rekaman CCTV, Law sibuk menata kursi di sekitar kolam, sedangkan Firdaus tengah asyik bermain HP kala bertugas.

Padahal menurut peraturan, seorang penjaga kolam dilarang keras membawa HP saat bertugas, karena dapat mengganggu tugas.

“Seorang penjaga kolam renang tak boleh bermain HP atau cuma sekedar mengobrol,” ungkap sang ahli forensik.

Pasalnya, orang yang tenggelam di kolam renang akan meninggal dalam waktu 20 hingga 60 detik, tanpa suara.

Mirisnya, kecerobohan sang penjaga kolam juga dilakukan oleh ibu korban sendiri. Diketahui tak memperhatikan putrinya sama sekali.

Sang ibu juga terlalu sibuk memainkan HPnya dan mengobrol dengan orang lain, disaat putrinya tenggelam di dekatnya.(mus)

 

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
26 April 2024 - 09:12
Ratusan Ribu NIK KTP Warga yang Tak Tinggal Lagi di Jakarta akan Dinonaktifkan

WARTAPENANEWS.COM –  Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta sudah memulai tahapan penonaktifan nomor induk kependudukan (NIK) warga ber-KTP Jakarta yang tinggal dan menetap di daerah luar Jakarta. Kepala

01
|
26 April 2024 - 08:34
Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024

WARTAPENANEWS.COM – Azizah Salsha menyaksikan langsung pertandingan timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha. Dalam pertandingan tersebut, Indonesia menang usai adu pinalti 11-10, setelah

02
|
26 April 2024 - 08:08
Stok Beras Nasional Dipastikan Aman

WARTAPENANEWS.COM – Perum Bulog memastikan pasokan beras masih aman. Secara nasional, stok pangan dasar ini mencapai 1,45 juta ton. Jumlah cadangan beras pemerintah (CBP) itu sudah termasuk penyerapan 633.000 ton

03