WartaPenaNews, Jakarta – Pelatih Chelsea Maurizio Sarri merasa cukup was-was dengan kondisi pasukannya menjelang laga final Europa League melawan Arsenal.
Sarri khawatir, Eden Hazard dan kawan-kawan tidak dalam top perform dalam laga yang akan digelar di Olimpic Stadium, Baku, Azerbaijan, Kamis (30/5) dinihari WIB nanti.
Di bawah Sarri, musim ini Chelsea memang tampil cukup baik walau belum konsisten. Sarri sukses membawa Chelsea menjadi runner up Carabao Cup dan membawa The Blues finis di posisi ke-3 klasemen akhir Premier League.
Selain itu, Chelsea juga melangkah jauh hingga ke final Europa League musim ini. Total sepanjang musim ini, Chelsea sudah melewati 62 laga.
Terhitung sejak pertandingan terakhirnya saat melawanLeicester Citydi pekan terakhir Premier League, Chelsea memiliki waktu sebanyak 17 hari untuk mempersiapkan tim sebelum terbang ke Azerbaijan.
Meski memiliki jeda yang panjang, Sarri menyebut akan ada akumulasi rasa lelah setelah melewati 62 pertandingan kompetitif musim ini.
“Kami menuntaskan Premier League dalam kondisi lelah. Jadi setelah pertandingan di Boston, kami punya tiga hari libur,†terang Sarri seperti dilansir Evening Standard.
Kini Sarri fokus men-treatment pemainnya agar terhindar dari rasa jenuh setelah melalui pertandingan dan kompetisi yang panjang. Sebab menurutnya, rasa jenuh dan lelah akan berpengaruh buruk dengan penampilan pasukannya.
Kami akan punya tiga hari terakhir untuk bersiap sebaik mungkin menuju final. Tapi tak mudah untuk bersiap menyambut partai yang sangat penting setelah melalui 62 pertandingan. Para pemain tentu saja lelah, baik mental maupun fisik,†keluhnya.
Sementara itu, Arsenal dipastikan tidak akan diperkuat salah satu pemainnya Henrikh Mkhitaryan dalam laga final Europa League nanti. Mantan penggawa Manchester United ini gagal tampil membela Arsenal karena persoalan politik antara Azerbaijan dan Armenia.
Gagalnya Mkhitaryan tampil di final Europa League sudah melewati banyak pertimbangan. Pemain yang akrab disapa Micki itu juga sudah melakukan diskusi dengan keluarganya sebelum menentukan tidak ikut bergabung bersama skuat Arsenal ke Baku.
Mkhitaryan memang lahir di Armenia, negara yang tengah berkonflik dengan Azerbaijan atas wilayah Nagomo-Karabakh. Meski sudah dijanjikan akan mendapatkan keamanan selama menetap di Baku, tetapi mantan pemainBorrusia Dortmun ini tidak berani mengambil risiko.
Saat di fase grup Europa League, Mkhitaryan juga tidak ikut Arsenal saat bertandang ke Qarabag, tim yang berasal dari Baku juga. Rekan setimnya saat di Dortmund dan Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang mengungkapkan ketidakhadiran Mkhitaryan di laga final nanti justru akan memberikan suntikan motivasi pada klub.
“Kami tahu ini akan sangat disayangkan, tapi kami menghormati keputusannya. Tidaklah mudah untuknya pergi ke sana karena masalah politik,†ungkap Aubameyang seperti yang dilansir dari Evening Standard. (*/dbs)
