WartaPenaNews, Jakarta – Tuduhan Ketua Umum PB Nahdatul Ulama Said Aqil Siraj (SAS) yang terekam dan menjadi viral di media sosial menyebut para pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menganut paham radikalisme adalah fitnah
Anggota Dewan Pakar ICMI Anton Taba Digdoyo mengatakan, SAS tidak memiliki dasar yang kuat atas tuduhannya.
“Said Aqil bicara begitu itu apa dasarnya? Pendukung 02 Prabowo Sandi itu hasil ijtima dan istikhoroh umat berbulan-bulan kok dia tuduh kelompok radikalis, extrimis, dan teroris?
Hanya orang-orang sekuler liberal yang mudah nuduh paslon 02 didukung teroris radikalis, extrimis,” kata Anton ketika dihubungi redaksi via telepon selular, Selasa (19/3/2019).
Menurutnya, hingga kini negara belum bisa membuat definisi dan merumuskan apa itu radikal. Namun ada kelompok yang terus menyebar isu bahwa kelompok yang memperkarakan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berasal dari kelompok radikal.
Padahal, kata Anton, kasus penodaan agama yang menjerat Ahok murni masalah hukum. “Bukan karena dia warga keturunan atau non muslim tapi karena dia sudah menistakan Islam dan perbuatan itu sudah terbukti di pengadilan,” jelas purnawirawan jenderal Polisi ini.
Ia menambahkan, pasangan calon Prabowo-Sandi bukan hanya didukung oleh umat muslim, tapi juga didukung oleh umat beragama lain. Bahkan sejumlah tokoh non muslim seperti, Rocky Gerung, Natalius Pigai, Kwik Kian Gie, Lieus Sunkarisma, dan lainnya memberikan ikut mendukung Prabowo-Sandi. (rob)