28 March 2024 - 17:34 17:34

Ekonomi Lebaran 2019 Diprediksi Lesu

WartaPenaNews, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan tidak sebaik tahun lalu. Salah satu faktor penyebab utamanya adalah suhu perpolitikan yang memanas.

“Kondisi politik yang sangat tidak stabil menjadi salah satu faktor penyebabnya,” ujar ekonom Institute for Development of Economic and Finace (Indef), Nailul Huda, Minggu (26/5).

Menurut Huda, kondisi ekonomi yang kurang baik juga pernah disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang meyebutkan bahwa penerimaan negara sampai April 2019 kurang bagus dibandingkan periode uang sama tahun lalu.

“Sebenarnya pelemahan ekonomi juga diakui oleh pemerintah melalui Menteri Sri Mulyani yang menyebutkan pertumbuhan penerimaan pemerintah sampai April 2019 tidak sebagus pertumbuhan penerimaan pada periode yang sama tahun lalu,” kata Huda.

Ditambah lagi dengan aksi massa pada 22 Mei yang berujung rusuh. Hal tersebut menyebabkan perdagangan menjadi melambat. Apalagi perdagangan via online juga kurang baik karena adanya pembatasan akses di media sosial.

“Yang menjadi menarik adalah harusnya perdagangan via online meningkat menjelang Lebaran namun karena pembatasan sosial media baru-baru ini menyebabkan pedagang online ini susah beraktivitas,” ucap Huda.

“Setelah semua dibuka saya yakin akan kembali normal untuk perdagang online karena memang sedang tumbuh-tumbuhnya,” sambung Huda.

Ekonom Indef lainnya, esther Sri Astuti menambahkan bahwa dampak situasi perpolitikan saat ini di Indonesia berdampak pada pertumbuhan ekonomi tidak menggeliat seperti tahun lalu.

“(Ekonomi) tidak akan sepertI Lebaran tahun lalu, jadi lebih melemah. Dari sisi pertumbuhan ekonomi akan cenderung turun dibandingkan Lebaran tahun kemarin karena tekanan eksternal seperti perang dagang, dan ada kericuhan suhu politik yang overheating,” ujar Sri.

Nah berkaca pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 yang hanya tumbuh 5,07 persen, sementara ditargetkan 5,2 persen. Artinya memang kondisi perekonomian di Lebaran 2019 tidak sebaik tahun lalu.

Sayangnya, kata Sri, sektor industri seperti pertanian, pengolahan, konstruksi dan transportasi tidak mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebagaiman target pemerintah 5,2 persen di kuartal pertama 2019.

“Berkaca pada pertumbuhan ekonomi sebelumnya, awal tahun kuartal I pertumbuhan hanya 5,07 persen, sementara target pemerintah 5,3 persen,” tutur Sri.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai pertumbuhan ekonomi sepanjang Januari hingga Maret 2019 itu tidak berbeda jauh dengan angka yang telah diproyeksikan pemerintah.

“Kita perkirakan dari sisi konsumsi (rumah tangga) masih cukup baik di atas 5 persen, dari sisi pemerintah juga cukup baik karena ada akselerasi kemarin. Terutama ke sosial,” kata Sri Mulyani. (*/dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
28 March 2024 - 12:19
Libur Paskah 29 Maret, Dishub DKI Ganjil Genap Ditiadakan

WARTAPENANEWS.COM - Dinas Perhubungan [Dishub] DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap saat libur Paskah pada Jumat, 29 Maret 2024. Hal ini disampaikan Dishub DKI melalui akun X yang dilihat  pada

01
|
28 March 2024 - 11:18
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

WARTAPENANEWS.COM - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024). Mereka menuntut hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran

02
|
28 March 2024 - 10:12
Lebaran 2024, Jumlah Pemudik Pesawat Diprediksi 7,9 Juta Orang

WARTAPENANEWS.COM -  PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi peningkatan jumlah penumpang pesawat pada Angkutan Mudik Lebaran 2024. Diperkirakan mencapai 7,9 juta orang. Angka itu akumulasi dari penumpang yang

03