WarataPenaNews, Jakarta – Reputasi Marquez bersaudara, Marc dan Alex di arena balap motor dunia memang mengisap perhatian publik karena keberadaannya dalam kejuaraan dunia balap motor.
Dua bersaudara ini sudah mencatat deretan prestasi di dunia balap motor, dengan Marc sebagai sang kakak dapat didapuk sebagai juara bertahan di arena MotoGP, sementara Alex tampil impresif diranah Moto2.
Rider bersaudara yang merupakan anak dari keluarga simpel yaitu Julià Marquez dan Roser Alenta memiliki narasi unik yang menarik di balik kisah keberhasilan keduanya.
Datang dari keluarga yang akrab dengan dunia balap motor karena Julia sebagai kepala keluarga merupakan anggota sebuah klub lokal, Moto Klub Segre, yang cukup terkenal karena sering menyelenggarakan balap motor enduro.
Semenjak kecil, Marc sering dibawa balapan oleh sang ayah. Tetapi karena memiliki postur badan yang lumayan kecil, dia sudah sempat secara teratur minum bergizi untuk percepat pertumbuhannya.
Hoby balapan kedua bersaudara ini sudah kelihatan sejak kecil. Bahkan juga saat berumur lima tahun, Alex sudah pernah punya mimpi untuk jadi mekanik Marc, tetapi saat menjajal sepeda motor pertama kakaknya, Yamaha PW50, dia mulai beralih pikiran.
Kedua-duanya mulai memperdalam hobinya itu melalui dua cara yang berlainan. Marc awalnya terjun di dunia motor off road, sementara Alex pilih untuk menjalaninya di dunia road racing, sebagaimana dilansir dari laman Cycleworld.
Dunia balapan ternyata tidak membuat kedua orangtuanya cemas. Bahkan juga baik Julia atau Roser mendukung pilihan kedua putra tercintanya. Roser justru mengaplikasikan pada Marc dan Alex untuk jalani balapan dengan penuh rasa bahagia.
“saya selalu mengatakan pada mereka untuk nikmati balapan. saya tidak sudah pernah menggerakkan atau hentikan mereka. Balapan selalu sama dengan bersenang-senang, dan selanjutnya, di rumah, kami ialah dan tetap keluarga normal,†kata Roser.
Roser menambahkan jika dia dan suaminya tidak merasakan tsayat jika anaknya terjatuh di atas trek balap. Tetapi, dia memerintah kedua putranya untuk mengusung satu tangannya saat terjatuh sebagai tanda keduanya baik-baik saja.
Menurut Roser, tidak hanya postur badan, keduanya memiliki karakter yang berlainan saat balapan. Marc yang memiliki otak pintar dapat dengan cepat mengubah dan mudah konsentrasi pada sasarannya. Sedangkan Alex figur pekerja keras yang dapat balapan lebih tenang daripada sang kakak.
Kedua-duanya seringkali mencatat juara di seri Grand Prix yang sama, yang paling baru adalah di GP Catalunya dimana Alex sukses memenangkan Moto2, sedangkan sang kakak mendapatkan tribune di level MotoGP.
Tetapi kemenangan itu bukan hanya satu. Sebelumnya, mereka sempat juga jadi juara saat GP Perancis 2019, GP Catalunya 2014, dan GP Belanda 2014.
Pada paruh musim 2019 kesempatan ini, Marc tertera sudah memenangkan enam dari 11 seri balapan MotoGP. Dia diperkirakan akan jadi juara bertahan arena balap motor musim ini. Sesaat Alex sukses tampil impresif dengan memenangi lima dari 11 seri balapan Moto2.
Catatan bagus yang terus dicatatkan oleh kedua bersaudara membuat keberadaan mereka di kejuaraan dunia balap motor makin susah untuk terkalahkan. (mus)
