16 April 2024 - 15:58 15:58

Fakta Bulan Purnama Bertemu Saturnus Selama Hujan Meteor Perseid

WartaPenaNews, Jakarta – Bulan purnama yang terjadi pada Agustus tahun ini, diperkirakan akan tampil di langit malam pada Kamis (15/8/2019), sehari setelah pucuk hujan meteor Perseid dan tiga malam pasca-berotasi dekat sama Saturnus.

Bulan akan kelihatan penuh pada jam 08.29 Eastern Day Time (EDT) atau jam 19.29 WIB, menurut SkyCal punya NASA. Selain itu, hujan meteor Perseid diperkirakan mencapai puncak di antara 9 sampai 14 Agustus, walau sudah mulai bisa disaksikan pada 17 Juli dan bisa bersambung sampai 24 Agustus 2019.

Jumlahnya meteor yang kelihatan juga beragam dari tahun ke tahun, bergantung saat malam apa saat kita menyaksikannya.

Waktu untuk menonton paling popular ialah pada Agustus, karena jumlahnya meteor naik jadi sekitar 60-75 /jam, menurut American Meteor Society yang diambil dari Ruang.com pada Senin (12/8/2019).

Tahun ini, jumlahnya penampakan hujan meteor diperkirakan kelihatan lebih dikit, karena adanya Bulan purnama. Sinar Bulan akan menutupi cahaya meteor yang lebih redup, hingga mungkin cuma akan ada 10-15 meteor /jam.

Bintang jatuh itu — yang merupakan puing-puing dari Komet Swift-Tuttle — nampaknya berasal dari titik di rasi Perseus.

Tersebut 5 bukti menarik tentang pertemuan Bulan purnama, Saturnus dan hujan meteor Perseid.

1. Saturnus Berjumpa Bulan

Di luar hujan meteor pada 12 Agustus, Bulan purnama disebutkan akan melalui dekat sama Saturnus, mencapai garis bujur langit yang sama, yang dikenal sebagai konjungsi, pada jam 06.05 EDT atau 17.05 WIB, menurut Skycal NASA.

Konjungsi itu tidak akan kelihatan saat Saturnus memperlihatkan diri pada jam 03.05 EDT atau 14.05 WIB pada 12 Agustus di New York. Tetapi, kedua benda langit itu akan tetap ada dalam fraksi keduanya.

Dari Los Angeles, konjungsi akan terjadi pada jam 02.05 EDT (13.00 WIB), menurut Skycal, dan penghitungan heavens-above.com, Saturnus akan ‘tenggelam’ pada 03.05 EDT atau 14.00 WIB.

Bulan akan ada tepat di utara Saturnus, dan keduanya akan ada di rasi Sagitarius. Seputar jam 21.00 waktu ditempat, mereka akan ada di tenggara Bumi di ketinggian sekitar 26 derajat (dari New York City).

2. Merkurius Turut Memperlihatkan Wujudnya

Selain itu, Merkurius mencapai ketinggian maksimalnya di langit pagi, beberapa waktu mendekati Bulan purnama. Pada 10 Agustus, planet paling dekat matahari ini ada pada ketinggian sekitar 16 derajat, saat matahari keluar di New York, menurut situs In-the-sky.org.

Penilaian Merkurius kelihatan lebih baik saat skywatcher bergerak ke selatan: San Juan, Puerto Rico. Merkurius ada pada jam 04.41 EDT atau 15.41 WIB dan ada sekitar 2 derajat tambah tinggi di langit.

Beberapa skywatcher di New York City bisa menyaksikan penampakan Merkurius yang merayap di depan matahari, pada jam 04.39 EDT atau 15.39 WIB pada 15 Agustus, saat matahari akan keluar pada jam 06.06 EDT (17.06 WIB), menurut hitung heavens-above.com.

Pada jam 05.30 EDT (16.30 WIB), Merkurius cuma akan memiliki ketinggian sekitar 9 derajat di Kota New York. Pada saat itu langit akan makin jelas, jadi melihat bentuk planet ini memerlukan cakrawala yang datar dan jelas.

3. Planet Lain yang Dapat Dilihat

Sesudah Bulan purnama, Venus akan ada dari konjungsi superior pada 14 Agustus, yang terjadi saat planet ini ada disamping bersimpangan matahari dari Bumi.

Pada 20 Agustus, planet ini dapat disaksikan pada 19.44 EDT di New York (06.44 WIB pada 21 Agustus), sekitar 15 menit setelah matahari tenggelam. Kenyataannya, Venus biasanya merupakan satu diantara “bintang” pertama yang kelihatan pada malam hari.

Mars, sementara itu, akan mengikuti matahari ke barat saat malam Bulan purnama. Planet ini akan ada di New York sekitar jam 20.09 EDT pada 15 Agustus (07.09 WIB pada 16 Agustus).

Sebab ada (demikian dekat) dengan matahari di langit, Planet Merah akan susah dilihat dan semakin tidak kelihatan seiring berjalannya waktu berlalu.

Jupiter ada selama Agustus di rasi bintang Ophiuchus, tepat di utara Scorpio, dimana orang bisa melihatnya tepat di atas bintang jelas Antares.

Pada pertengahan Agustus, Jupiter akan ada pada sore hari dan terbenam tepat setelah larut malam. Saat Bulan penuh, Jupiter akan mencapai ketinggian maksimal pada 20.11 EDT (07.11 WIB sehari setelahnya), ada di garis lintang tengah sekitar 27 derajat di atas cakrawala selatan.

Buat mereka di belahan Bumi selatan, Jupiter akan jauh kelihatan tambah tinggi di langit. Buat skywathcer di Melbourne, Australia, pada 15 Agustus dapat menyaksikan Jupiter mencapai ketinggian 78 derajat pada pukul 19.38 waktu lokal (16.38 WIB).

Buat mereka yang berada di belahan Bumi utara, mereka dapat menyaksikan kedatangan Saturnus di samping kiri Jupiter di rasi Sagitarius, dan Bulan purnama akan ada di langit tenggara.

Saturnus akan mencapai ketinggian sekitar 27 derajat pada 15 Agustus, sekitar 2 jam setelah Jupiter.

4. Bintang dan Rasi Bintang

Walau sinar Bulan purnama condong mengalahkan cahaya bintang-bintang yang lebih redup, asterisme (gejala optis bak bintang yang kelihatan dalam batu mulia) seperti “Summer Triangle” –yang terbagi dalam bintang-bintang Vega, Deneb dan Altair– akan mudah kelihatan.

Seputar 1,5 jam setelah matahari tenggelam di belahan Bumi utara, Anda bisa melihatnya di atas untuk menemukan bintang jelas Vega, yang –di lintang garis tengah– ada pada ketinggian di antara 80 dan 88 derajat (bergantung pada sejauh mana Anda ada di utara atau selatan). Selain itu, konstelasi Leo akan ada di barat.

5. Kenapa Dinamakan Bulan Sturgeon?

Bulan purnama pada Agustus, menurut Almanak Petani Tua (Old Farmer’s Almanca), kadang-kadang dikenal sebagai Sturgeon.

Nama ini kemungkinan berasal dari penjajah dan beberapa orang berbahasa Algonquian di timur laut Amerika Utara, karena Sturgeon ialah penduduk asli Eropa dan Amerika. Tetapi, tidak semua bangsa asli di wilayah itu menggunakan arti itu.

Suku Ojibwe –yang tinggal di Kanada sisi tenggara, dekat Great Lakes– menyebutkan bulan ke-8 tahun ini sebagai Blackberry Moon, yang dapat juga terjadi pada Juli.

Cree of Ontario menyebutkan Bulan purnama pada Agustus sebagai Flying Up Moon, karena saat itu burung-burung muda tumbuh jadi dewasa.

Beberapa budaya Asia mengkaitkan Bulan purnama Agustus dengan roh. Di China, bulan ke tujuh –yang pada tahun 2019 jatuh pada Agustus– ialah saat Festival Hantu Kelaparan (Hungry Ghost Festival) digelar, dan bertepatan dengan Bulan purnama.

Dalam adat Buddha dan Tao, arwah dari orang yang tidak dikasih penghormatan saat mati, akan kembali pada dunia di hari itu. Oleh karenanya, upacara itu menyertakan sejumlah beberapa barang yang dibakar –biasanya uang kertas palsu.

Kadang-kadang, lentera berupa lotus dinyalakan dan dikirim ke danau atau sungai untuk menerangi jalan buat jiwa-jiwa yang resah dalam ke arah akhirat.

Sedangkan untuk umat Islam, Bulan purnama Agustus hadir di pertengahan bulan Zulhijah, bulan terakhir dalam kalender Islam.

Di hari ke-10 bulan itu, sekitar empat hari sebelum Bulan purnama, ialah hari raya Idul Adha, yang memperingati kisah Nabi Ibrahim saat akan mengorbankan putranya, Ishak, tetapi digantikann dengan domba oleh Allah. (mus)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
16 April 2024 - 07:32
Predator Seks Ini yang Perkosa dan Bunuh Anak Dibekuk Polisi

WARTAPENANEWS.COM - Kabupaten Sitaro menjadi akhir pelarian Darius Pontoh, si predator seks, yang melakukan aniaya terhadap pasangan perempuan, serta menculik, memperkosa dan membunuh anak tirinya EN alias Elizabeth di Kabupaten

01
|
16 April 2024 - 07:10
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 21 April Mendatang

WARTAPENANEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa peningkatan curah hujan dengan intensitas bervariasi hingga sepekan ke depan atau 21 April 2024 mendatang.

02
|
16 April 2024 - 06:32
Tikam Uskup dan Jemaat, Bocah 15 Tahun Diamankan

WARTAPENANEWS.COM - Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun ditangkap setelah seorang uskup dan beberapa pengunjung gereja ditikam saat uskup berkhotbah di Sydney, Australia. Insiden itu terjadi pada Senin (15/4/2024) malam

03