28 March 2024 - 23:52 23:52

Garuda Dituding Lakukan Praktik Monopoli Agen Perjalanan Umrah

Garuda

WartaPenaNews, Jakarta – Garuda Indonesia dituding telah melakukan monopoli dan praktik persaingan usaha tidak sehat terkait kebijakannya melayani ibadah umrah. Atas tindakan itu, maskapai plat merah ini diduga melanggar UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dikenal dengan UU Antimonopoli.

Tudingan itu datang dari Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi). Ketua Umum Sapuhi Syam Resfiadi menuding Garuda melakukan praktik diskriminasi terhadap usaha tertentu dengan menunjuk empat agen besar untuk melayani penjualan tiket penerbangan umrah, yaitu NRA, Maktour, Kanomas, dan Wahana.

Syam menilai perbuatan maskapai plat merah ini terindikasi melanggar Pasal 19 ayat 4 UU Antimonopoli. Menurutnya, gugatan itu sudah disampaikan pihaknya ke KPPU. “Sudah dan dalam proses,” kata dia kepada wartapenanews.com, Senin (14/10/2019).

Menurut Syam, penunjukan empat agen itu telah membawa dampak kerugian bagi pihaknya, serta bagi agen perjalanan umrah atau PPIU (penyelenggara perjalanan ibadah umrah) lainnya.

Kondisi ini juga telah menciptakan iklim bisnis tidak sehat terhadap usaha perjalanan umrah di Indonesia. Bahkan, berpotensi pemboikotan dari travel-travel di Indonesia (ada 1.014 PPIU berizin resmi Kementerian Agama RI).

Berdasarkan kalkulasi Sapuhi, dengan skema pengaturan bisnis tersebut Garuda Indonesia akan mengalami penurunan (dilusi) potensi pendapatan Rp23 miliar per bulan. Jelas ini sangat merugikan kepentingan nasional, mengingat Garuda Indonesia adalah perusahaan BUMN utama di Tanah Air.

Jika persoalan ini tidak cepat direspon tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja Garuda Indonesia. Apalagi mengingat penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta-Jeddah/Madinah (pp) disebut-sebut belakangan ini mengalami penurunan secara signifikan.

Kini, Garuda tidak lagi punya peran besar dalam pasar penerbangan umrah nasional, lantaran sudah beralih dikuasai dua maskapai, yaitu Saudi Arabian Airlines (Saudia) dan Lion Air yang keduanya menguasai pangsa pasar hingga 60%. Adapun sisanya dipegang oleh banyak maskapai asing, di dalamnya termasuk maskapai nasional Garuda Indonesia.

Bukan sekali ini saja maskapai berkode emiten GIAA dituding telah melakukan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Sebelumnya, KPPU menduga maskapai nasional ini telah melakukan kartel tiket pesawat terbang domestik. Kartel dilakukan dengan cara menguasai pasar penerbangan secara penuh dan berimplikasi pada mahalnya harga tiket.

Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group menjadi dua maskapai yang disinyalir telah melakukan duapoly dalam menetapkan harga tiket pesawat rute dalam negeri.

Tudingan monopoli juga berimbas terhadap rangkat jabatan yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) I Gusti Ngurah Ashkara dimana namanya juga tercatat sebagai Komisaris Utama Sriwijaya Air yang sahamya diakuisisi oleh Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia.

Belakangan pria yang akrab dipanggil Ari Ashkara mengundurkan diri dari jabatannya sebagai komisaris Sriwijaya Air. Langkah ini kemudian diikuti oleh dua komisaris lainnya, Julaindra Noertjahjo dan Pikri Ilham Kurniansyah. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
28 March 2024 - 12:19
Libur Paskah 29 Maret, Dishub DKI Ganjil Genap Ditiadakan

WARTAPENANEWS.COM - Dinas Perhubungan [Dishub] DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap saat libur Paskah pada Jumat, 29 Maret 2024. Hal ini disampaikan Dishub DKI melalui akun X yang dilihat  pada

01
|
28 March 2024 - 11:18
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

WARTAPENANEWS.COM - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024). Mereka menuntut hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran

02
|
28 March 2024 - 10:12
Lebaran 2024, Jumlah Pemudik Pesawat Diprediksi 7,9 Juta Orang

WARTAPENANEWS.COM -  PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi peningkatan jumlah penumpang pesawat pada Angkutan Mudik Lebaran 2024. Diperkirakan mencapai 7,9 juta orang. Angka itu akumulasi dari penumpang yang

03