WartaPenaNews, Jakarta -Â Pada dasarnya konsep gaya hidup minimalis ini adalah dengan menghilangkan atau mengurangi terlebih dahulu sifat konsumtif yang dimiliki.
Buat kamu yang ingin memulai untuk memiliki gaya hidup minimalis yang bisa bantu atur keuangan kamu, berikut ini saya akan memberikan tipsnya untuk memulai gaya hidup minimalis:
1. Membeli Barang Saat Barang yang Sudah ada Tidak dapat terpakai
Konsep dari gaya hidup minimalis ini adalah kita membeli sebuah barang, saat barang yang sudah kita miliki memang sudah rusak dan tidak dapat kita gunakan lagi.
Misalnya, kamu mau membeli sebuah kaos warna putih, pastikan kaos yang kamu miliki memang sudah tidak bisa kamu gunakan atau kamu berikan kaos putih kamu ke yang membutuhkan, baru kamu BOLEH membeli kaos warna putih.
Intinya, saat kamu akan membeli sebuah barang, berarti ada satu barang yang harus kamu buang atau keluarkan dari rumah, kamar maupun lemari kamu. Hal ini mencegah supaya kamu gak boros juga loh.
Dengan cara begini juga, kamu jadi tahu sebenarnya kamu butuh belanja itu apa saja sih yang kamu butuhkan dan kamu pun jadi bisa membedakan kebutuhan dan keinginan kamu dengan tepat.
Jadi, langkah pertama adalah saat kamu akan membeli barang, pastikan barang yang kamu punya ini memang sudah bisa digunakan lagi atau harus kamu keluarkan dari rumah kamu.
Dengan begitu juga, kamu akan semakin mudah membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Sehingga, sifat konsumtif kamu pun dapat dikurangi bahkan bisa kamu enyahkan sifat konsumtif tersebut.
2. Buatlah Anggaran KeuanganÂ
Sekarang, kamu jadi tahu kan barang apa yang kamu belanjakan, supaya terdeteksi dan tahu juga apa yang seharusnya kamu beli. Anggaran keuangan ini kamu buatnya gak bisa seminimalis mungkin.
Melainkan, anggaran ini kamu harus buat sejelas mungkin. Kalau memang bulan tersebut, kamu perlu belanja baju, tulis berapa sih budget untuk belanja baju di bulan tersebut.
Jika bulan tersebut, kamu harus belanja skincare atau make up, berapa sih budget yang kamu perlukan.
Jangan lupa, dalam membuat anggaran, kamu harus menulis terlebih dahulu pengeluaran yang produktif dibandingkan pengeluaran yang konsumtif.
Pengeluaran produktif ini, kalau di aplikasi adalah pengeluaran yang sudah disimpan di paling awal. Kaya apa sih? Pajak, sedekah/donasi, tabungan/investasi, premi asuransi, cicilan dan utang.
Pengeluaran ini diharapkan akan memberikan manfaat di masa depan tetapi kita keluarkan uangnya sekarang.
Pengeluaran kedua adalah pengeluaran konsumtif yang selalu kita konsumsi sehari-hari, seperti makanan, transportasi, hobi, dan pengeluaran konsumsi lainnya. (mus)
