WartaPenaNews, Jakarta – Dalam rencana pembukaan Kastil Burg Welterode di Jerman sejumlah musisi Indonesia dan Jerman bekerjasama dalam sebuah pagelaran musik. Sekitar 21 musisi Indonesia ada dibawah naungan konduktor Erwin Gutawa, sedangkan 53 musisi Jerman dibawah konduktor Bern Fugelsang.
Dikatakan Erwin Gutawa, pagelaran musik orkes dan etnik itu dengan diawali Panggung Budaya Indonesia yang tampilkan Tari Bali dan Tari Saman Aceh yang mendapatkan sambutan mengagumkan dari warga kota Eitorf. Ada di acara itu Walikota Eitorf dan Konjen RI untuk Jerman, Toeferi.
1. Disemarakkan Deretan Vokalis Tanah Air
Vokalis Vadi Besar, Gita Gutawa dan Sandhy Sondoro yang ikut serta, sukses menghibur. Vadi membawakan Karya Guruh Soekarno Putra, Chopin Larung dan Cinta Negriku. Vadi Besar duet dengan Gita Gutawa membawakan lagu Cloud and Seagul karya Harry Kiss.
Kemudian Vadi Besar duet dengan suara almarhum Eyang Darsih tampilkan lagu classic Juwita Malam yang diaransemen dalam format orkestra jazz yang dikonduktori oleh Erwin Gutawa.
“Jumlahnya musisi ada 74 orang di panggung outdoor di halaman kastil yang menyimpan sekitar 750 undangan warga kota Eitorf dan komunitas Indonesia yang menetap di Jerman. Angka 74 menyengaja melambangkan HUT RI 74 tahun,” tutur Erwin Gutawa dalam keterangan tercatat yang diterima Kapanlagi.com.
2. Tunjukkan Karya Classic
Selain itu, 53 personil Orkestra Jerman tampil memikat membawakan karya classic dari Antonin Leopold Dvorak, composer asal Ceko.
“Kami mempersiapkan produksi acara dengan standar Internasional, Alhamdulillah malam itu cerah hingga acara berjalan benar-benar baik dan benar-benar mengagumkan” kata Vadi Besar.
3. Kastil Burg Welterode
Kastil Burg Welterode secara sah dibuka kembali ke 15 September 2019. Kastil seluas 3 hektar itu dibuat pada tahun 1249. Tetapi, saat ini kastil itu dipunyai oleh Harry Kiss, pengusaha tata suara yang ayah dari musisi Vidi Aldiano dan Vadi Besar.
“Di kota Eitorf Jerman pada tahun 1249 dibuat sebuah kastil seluas 3 Ha yang bernama Burg Welterode. Kastil ini dibuat setahun setelah Catedral Dome of Koln yang terkenal itu. Sekarang 770 tahun selanjutnya, setelah melalui sejarah dalam kurun waktu yang panjang, kastil ini akhirnya pada Januari 2019 jadi punya kami. Kastil ini rencananya akan jadikan basis perusahaan yang jual produk-produk Indonesia ke Jerman,” jelas Harry Kiss. (mus)
