WartaPenaNews, Jakarta – Situasi Hong Kong masih mencekam, Selasa (12/11), sehari setelah seorang pengunjuk rasa ditembak mati polisi. Service kereta api di stop sementara dan beberapa ruas jalan di pusat usaha Asia itu kembali ditutup.
Polisi anti-huru hara disiagakan di stasiun metro dan antrean panjang para komuter kelihatan di peron.
Selain itu, aktivitas di universitas dan sekolah diurungkan. Beberapa siswa, guru dan orangtua merasakan kuatir karena polisi tembakkan gas air mata ke kampu.
Menurut faksi kepolisian, lebih dari 260 orang diamankan pada Senin (11/11). Keseluruhan 3.000 pengunjuk rasa sudah diamankan sejak aksi protes bertambah pada Juni.
Stasiun metro di Sai Wan Ho di Hong Kong timur, tempat seorang pengunjuk rasa berumur 21 tahun ditembak polisi kemarin, ikut juga ditutup.
Satu truk meriam air disiagakan di muka kantor pusat pemerintah. Dewan Eksekutif Hong Kong direncanakan menggelar pertemuan teratur mereka ini hari.
Selain itu, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan kekerasan di bekas koloni Inggris itu sudah melebihi batas. Ia menyebutkan para pengunjuk rasa sekarang jadi lawan rakyat. (mus)