WarataPenaNews – Jenazah Pratu Sirwandi M Sahidillah, prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) RK 751/VJS akan diterbangkan ke kampung halamannya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, petang kelak.
Sirwandi merupakan satu diantara prajurit TNI korban penembakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Nduga, Papua. Ia mengembuskan napas terakhirnya setelah sudah sempat dirawat di RSUD Wamena, Papua karena cedera tembak di perut dan dada.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto mengatakan, jenazah prajurit TNI AD kelahiran 24 April 1996 itu tengah dimakamkan di Tempat Yonif RK 751/VJS di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
“Sedang dimakamkan di Sentani, Jayapura. Jam 09.45 WIT kegiatan salat jenazah di GOR Yonif RK 751/VJS, jam 15.45 WIT upacara adat persemayaman dan jam 16.10 WIT upacara adat pelepasan jenazah di Lapangan terbang Sentani,” katanya di Jayapura, Minggu (18/8/2019).
Sesuai dengan rencana, petang ini jenazah Pratu Sirwandi akan diterbangkan menggunakan pesawat komersial dari Lapangan terbang Sentani ke arah Lapangan terbang Sultan Hasanudin Makassar, Sulawesi Selatan.
Seterusnya, pada Senin 19 Agustus 2019 jam 08.45 Wita, jenazah putra dari pasangan Baharuddin dan Ramlah itu akan diterbangkan dari Makassar ke Lapangan terbang Internasional Lombok menggunakan pesawat komersial.
Jenazzah seterusnya dibawa ke kampung halamannya di Desa Selawing, Kecamatan Sakra Selatan, Kabupaten Lombok Timur, NTB untuk disemayamkan.
Faksi pengantar yaitu Mayor Inf Rofi Irwansyah sebagai Komandan Yonif RK 751/VJS dan Lettu Inf Rhizal Shanda Santoso sebagai Danki D Yonif RK 751/VJS.
Pratu Sirwandi yang menderita cedera tembak di dada dan perut, meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Propinsi Papua, Sabtu 17 Agustus 2019 jam 21.35 WIT.
Dia terkena peluru yang ditembakkan KKSB diduga pimpinan Egianus Kogoya, di sekitar Km 39 jalan Trans Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Jumat (16/8/2019) sekitar jam 15.30 WIT.
Pratu Sirwandi sudah sempat jalani dua operasi di ruang ICU RSUD Wamena, sampai akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. (mus)
