18 April 2024 - 15:58 15:58

Kenapa Wiranto Jadi Sasaran Teroris?

WartaPenaNews, Jakarta – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto terserang dan ditusuk pada sisi perutnya saat mengunjungi peresmian gedung baru Mathla’ul Anwar di Menes, Pandenglang, Banten sekitar waktu 11.55 WIB, Kamis, 10 Oktober 2019. Pemeran penusukan dan penyerbuan, Syahril Alamsyah alias Abu Bara dan Fitri Andriana merupakan pasangan suami istri anggota Jamaah Ansharud Daulah atau JAD.

Menurut pengamat teroris Al Chaidar, penyerbuan itu terjadi karena akumulasi kedengkian yang sangatlah kuat dari kelompok teroris pada Wiranto. Karena Menkopolhukam dianggap orang yang paling memikul tanggung jawab pada kriminalisasi, perkara revolusi sampai keonaran di Wamena, Papua.

“Jadi banyak hal yang bikin ia menjadi perhatian. Ini dipersepsikan oleh mereka (pelaku) sebagai kerugian untuk umat Islam,” katanya.

Kedengkian pada Wiranto makin bertambah, katanya, karena sejumlah penyataan yang dikeluarkannya dinilai tambah memperkeruh kondisi. Menurut dia, petinggi publik mestinya tak butuh memberikan jawaban atas semua masalah dan sebisa mungkin memberikan jawaban yang menyejukan publik.

“Jadi harusnya ia memberikan jawaban-jawaban kalau oke akan kita tanggapi, akan kita urus, akan kita apa. Jadi jangan pendekatan-pendekatan kekuasaan kalau petinggi itu butuh disadari kekuasaannya,” ujarnya.

Serta jika disaksikan dari langkah yang digunakan pelaku saat menyerang Wiranto, Al Chaidar meyakini kalau mereka memang kelompok JAD. Golongan JAD ini memiliki afiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan kalau kedua pelaku merupakan JAD jaringan Bekasi. Syahril sebelumnya terdata dalam jaringan JAD Kediri, Jawa Timur. Setelah itu, ia pindah ke Bogor, Jawa Barat. Selesai bercerai dengan istri pertamanya, Syahril pindah ke Menes, Pandeglang, Banten.

Sedangkan polisi masih memahami apa striker Wiranto terkait dengan kelompok JAD Cirebon atau Sumatera. Hal demikian dikatakan Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

Menurutnya, pelaku diduga terkena mengerti radikal ISIS. Orang yang terkena mengerti itu akan menyerang petinggi publik, terutama aparat kepolisian karena melakukan penegakan hukum pada mereka.

“Lantaran aparat kepolisian dan petinggi publik yang setiap saat melakukan penegakan hukum pada kelompok itu,” kata Dedi.

Serta buntut dari peristiwa ini, Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta perlindungan pada menteri-menterinya dinaikkan. Karena, penusukan pada Wiranto menandakan ada kekuatan ultimatum sama pada petinggi negara yang lain. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03