WartaPenaNews, Bekasi-Hidup tidaklah terlalu keras asal kita lebih kuat dari itu, demikian motto hidup terus dipegang oleh orang nomor satu di Citra Swara Group.
CEO muda kelahiran 27 Maret ini, merupakan sosok supel, ramah namun pantang menyerah. Dialah Victor ST, pria muda yang mengawali kesuksesannya saat ini dari bisnis keluarga dibidang penjualan bahan bangunan dan kontraktor. Berbekal dari pengalaman tersebut ditahun 2012, ia berdua dengan saudaranya yang kala itu masih duduk di bangku perkuliahan mulai masuk ke dunia bisnis properti.
“Sejak 2003 saya bersama kakak dan ayah, memulai dari toko bahan bangunan lalu ke vendor, sub kontraktor hingga ada jalan menjadi developer. Hingga akhirnya di tahun 2013 saya mengeluarkan bendera usaha sendiri, lalu berkembang dan bertambah hingga saat ini,” cerita Victor.
Diakui Victor, latar belakang pendidikan dan pengalaman bisnis keluarga menjadikan dirinya mantap dalam menggeluti bisnis bidang properti. Disamping itu, ia percaya dengan karir yang pilihnya ini akan berpengaruh dan berkontribusi nyata dalam program pemerintah dalam pembangunan dan pemerataan hunian layak bagi masyarakat di Indonesia juga membantu membuka lapangan pekerjaan baru.
Meski demikian, diakui Victor sang ayah sempat memiliki mimpi lain untuk masa depannya. “Orang tua mau saya kuliah ambil elektro, karena ada saudara yang sukses berkarir di bidang electrical. Orang tua pasti inginnya yang terbaik buat anak-anaknya. Jadilah saya kuliah elekro, walaupun akhirnya terjun di bisnis properti,†jelasnya.
Pantang Menyerah & Utamakan Keterbukaan
Victor mengaku bisnis yang dilakoninya saat ini sejalan dengan tujuan hidupnya yakni ingin membuat maha karya yang bernilai guna bagi banyak orang. “Maha karya ini saya wujudkan dengan mulai masuk ke dunia bisnis properti yakni dengan mengembangkan kompleks hunian pertama di daerah Jatiasih, Bekasi,” imbuhnya.
Jatuh bangun bisnis telah dirasakan oleh CEO muda berusia 36 tahun ini. Meskipun demikian Victor memberikan kiat bisnisnya agar tak melulu mengalami keterpurukan dalam bebisnis properti diantaranya kata Victor yakni mengetahui demand pasar seperti apa.
“Sebagai pengembang kita harus melihat segala sesuatu dari kacamata pembeli. Bukan semata-mata margin oriented. Jadi, misalkan saya mau menyesuaikan harga, selain mengacu pada survei pasar, saya tanya dulu tim saya di PR, di Keuangan. Kami diskusi dulu,†jelasnya.
Sosok Victor di Citra Swara Group dikenal sebagai pemimpin yang acap kali tepat dalam mengambil keputusan namun tetap terbuka terhadap masukan dari orang-orang yang ahli atau yang dipercaya di bidangnya. Bagi ayah dua anak ini, menghargai semua karyawan layaknya keluarga dan menjadikan mereka sebagai asset terpenting dalam perusahaan adalah satu hal yang utama.
“Kita harus kritis dan Inisiatif terhadap semua persoalan yang ada, dalam artian Pantang Menyerah. Karena dari sinilah akan terbentuk strategi dalam memajukan perusahaan. Yang saya hadirkan adalah bagaimana seluruh tim Citra Swara Group itu Inovatif, professional dan komitmen dalam menciptakan produk-produk properti yang berkualitas,” tegasnya.
Disamping sentuhan tangan dinginnya diakui Victor, Citra Swarna Group juga merupakan sebagai hasil dari kerja keras dan dukungan dari semua pihak khususnya keluarga, yang dimulai dari 2002 awal memulai bisnis hingga kini 17 tahun bertumbuh dan tetap konsisten berfokus dalam dunia properti di berbagai kota di Indonesia sampai 15 proyek properti sukses dikembangkan dan akan terus berkembang kedepannya.
Nama Sang Bunda di Kartika Residence
Victor percaya menghargai orang tua menjadi kunci utama dari terbukanya gerbang rejeki seorang anak. Hal ini turut didukung oleh bijak mengelola uang, kerja keras, komitmen, mengahargai orang lain, bekerja dengan hati, sampai tuntas dan pantang menyerah.
Salah satunya ia cerminkan degan mencantumkan nama sang bunda dalam mega proyeknya. Ceritanya unik, kala itu Victor hunting mencari lokasi. Hingga satu hari saat dirinya mencari tanah di Bogor, sang pemilik tanah meminta agar nama perumahannya tertera nama sang bunda.
“Dari sana saya berpikir, kenapa saya tidak melakukan hal yang sama untuk proyek saya. Padalah doa ibu tak pernah henti-hentinya untuk saya. Akhirnya saya putuskan mencantumkan nama ibu saya jadilah “Kartika Residence” ini, dan kebetulan ini adalah proyek terbesar dan terbaik yang saya miliki,†jelasnya.
Victor mengatakan, sang ibu tidak pernah meminta sesuatu dari dirinya. Namun sang ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya. “Saya sangat yakin, doa orang tua terutama ibu, merupakan kunci terbukanya gerbang rezeki. Tentunya harus didukung kerja keras kita,†katanya.
Citra Swarna Group hingga saat ini telah mengembangkan 14 properti yang seluruhnya merupakan rumah tapak. Kartika Residence merupakan kota mandiri yang berdiri di atas lahan seluas 140 hektar di Gintung Kerta, Klari, Karawang, Jawa Barat. Proyek ini dikerjakan oleh PT Bumi Arta Sedayu, salah satu anak perusahaan di bawah bendera Citra Swarna Group.
Dipilihnya Karawang sebagai lokasi pengembangan bisnis, menurut Victor, tak lepas dari potensi kota itu. Karawang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus terbesar di Asia Tenggara. Karawang memiliki kawasan industri seluas 14 ribu hektare dengan ratusan entitas bisnis. Sejumlah kawasan industri telah hadir, antara lain Karawang International Industrial City (KIIC), Kawasan Industri Mitra Karawang (KIM), Kawasan Industri Surya Cipta, Kawasan Bukit Indah City atau BIC di jalur Cikampek (Karawang), dan kawasan industri Indotaisei.
Perumahan ini juga baru saja meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)untuk kategori “Developer Dengan MoU Franchise dan Business Opportunity Terbanyak se-Indonesia”.
Bagi sarjana elektro ini, menjadi developer itu tidak mewakili satu sisi profesional, karena kompleksitas yang dimilikinnya. Namun, Victor sangat menikmati hal itu.
