20 April 2024 - 00:44 0:44

Kiat Agar Pasangan Mau Diajak Nikah

WartaPenaNews, Jakarta – Jalinan asmara masing-masing orang miliki narasi yang berlainan. Ada yang berteman, berpacaran secara cepat dan langsung menikah. Tetapi, juga ada yang melalui waktu berteman dan pendekatan yang lumayan lama. Hitungan saatnya lantas tidak dikit.

Ada yang sudah berpacaran tiga tahun atau tujuh tahun, bahkan sampai belasan tahun lamanya, tetapi belum memutuskan untuk mengambil langkah ke tahap seterusnya.

Faktornya dapat bermacam macam. Satu diantaranya mungkin pasangan kita belum memperlihatkan ‘sinyal’ jika ia tertarik menyambung ke tahap pernikahan. Meskipun sebenarnya mungkin kita sudah mencapai umur yang cukup baik untuk menikah.

“Biasanya umur 25 ke atas jadi umur kritis untuk wanita. Bukan cuma tentang profesi dan pencapaian hidup, tetapi juga tentang pernikahan,” ujar psikolog Alfath Hanifah Megawati M.Psi.

Menurut Alfath yang berpraktik online di @sahabatkariib, wanita berumur di atas 25 tahun condong mau meminta kejelasan jalinan dibanding lelaki.

Tetapi, sebelum kita ajukan pertanyaan tentang kesigapan pasangan, ada beberapa hal yang harus kita pikirkan lebih dahulu. Lantaran mungkin, kita dianggap ‘menuntut’ memohon dinikahi dan justru bikin pasangan tersinggung. Biar diskusi tidak jadi alot dan menyebabkan perkelahian, ada banyak perihal yang dapat kita melakukan dalam hadapi pasangan yang belum sikap menikah. Apa sajakah?

1. Bertanya pada diri kita sendiri

“Apakah gue sudah sungguh-sungguh siap masuk dunia pernikahan?”. Pertanyaan ini butuh kita tanyakan pada diri kita sendiri. Buat apa ajukan pertanyaan pada pasangan bab pernikahan jika ternyata sebenarnya kita pula belum siap. Jika jawabannya ternyata siap, sesudah itu pahami bekal apa saja yang sudah kita mempunyai dan belum dipunyai. Ini bukanlah cuma tentang materi saja ya, Ladies, tetapi juga mental dan psikis.

2. Ajukan pertanyaan tentang hari depan

Sebelum kita menghakimi pasangan ‘tidak siap menikah’, baiknya kita tahu rencana hari depan pasangan kita. Tanyakan apa ia memiliki rencana untuk menikah? Kalau iya, kapan dan umur berapakah.

3. Berikan asa kita tentang pernikahan

Terangkan padanya keluarga seperti apa yang mau kita bangun. Berikan pula asa yang sesuai kenyataan untuk menghindari kecemasan pasangan karena tidak penuhi harapan kita.

4. Tanyakan asa pasangan

Setelah menjelaskan asa kita, tanyakan pula asa pasangan tentang pernikahan. Apa yang bikin dia merasakan belum siap menikah. Ketidaksiapan pasangan bukan selalu karena finansial saja, namun juga bisa karena kita dan pasangan, sampai ada banyak perihal yang butuh diperbaiki dalam diri masing-masing.

5. Bikin rencana bersama

Gagasan ini dibuat untuk penuhi yang belum dijangkau atau melakukan perbaikan yang mau diperbaiki. Umpama, masalah finansial. Kita upayakan bersama biar materi dapat terpenuhi, dapat dengan cara berhemat, mengurangi harapan pesta pernikahan, atau cari pendapatan baru. Kalau kendalanya pada perbaikan diri, cari info secara rinci yang mau diperbaiki.

Nah, Ladies, mungkin beberapa dari kita susah terbuka untuk membicarakan hal ini pada pasangan walaupun menyimpan unek-unek itu berat. Karena itu, kita butuh dapat melihat kesigapan pasangan untuk ceritakan.

“Kalau pasangan menolak ceritakan tentang pernikahan, baiknya kita tidak memaksakan atau mendesak mereka. Kita dapat bilang; ‘Aku memahami mengupas pernikahan ialah perihal yang berat untuk kamu. Namun, saya mau kita mengupas masalah ini, jika kamu sudah siap. Bisa ya?’ ” jelas Alfath.

Kita harus berani mengawali diskusi ini karena tanpa membahasnya kita tidak akan sudah pernah tahu apa yang dirasakan pasangan. Kita cuma dapat menduga-duga saja atau justru membuat kesimpulan negatif pada pasangan kita. Menurut Alfath, kebanyakan lelaki memandang tabu membicarakan masalah atau kecemasan dalam diri. Jadi, penting untuk kita untuk buka objek ini lebih dahulu.

Alfath menambahkan, jika pasangan sudah mau menikah namun terkendala karena masalah dalam tentang keluarga, baiknya kita meminta dukungan profesional seperti psikolog.

Butuh diingat Ladies, tidak segalanya akan sesuai dengan asa kita. Kalau mau mempertanyakan kejelasan jalinan, kita harus siap dengan semua kejujuran pasangan. Jika pasangan tidak ada intensi untuk menikah dengan kita, karena itu pilihan kembali lagi pada kita.

“Beberapa ada yang menentukan stay dengan asa pasangan akan beralih seiring berjalannya waktu. Jika ini, kembali bertanya ke kita, sebagaimana lama kita pengen tunggu waktu. Pahami limitasi kita untuk tunggu. Tunggu tanpa mengupayakan suatu akan jadi perihal yang percuma kan, ya?” tutupnya. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03