WartaPenaNews, Jakarta – Limbah buah salak hingga ribuan kilo tertumpuk menggunung, menjadi pemandangan lumrah, usai panen buah salak di Balikpapan, Kal-tim. Unsur hara yang kurang cocok menghasilkan rasa buah salak yang asam dan sepat.
Buka Mata Pelaku Kuliner Balikpapan
Berkat tangan kreatif seorang ibu rumah tangga, limbah salak yang awalnya hanya diperuntukkan sebagai kompos, bisa diolah menjadi berbagai kreasi makanan lezat. Sebagian produk kuliner berbahan limbah tersebut, telah menjadi ikon baru, oleh-oleh kuliner Balikpapan, Kalimantan – Timur.
Upaya Riswah Yuni membuka mata melalui petualangan lidah dengan beragam produk cake yang patut di apresiasi.
Melalui brand Cake Salakilo sudah enam varian cake salak yang diproduksinya. Rasa original, almond, keju, cokelat keju, kurma madu, dan tiramisu tersedia dalam tiga ukuran kecil, sedang, dan besar.
Tiga dari enam varian rasa Cake Salak. Foto: Dok. Cake SalaKilo
Sensasi Kelezatan Dari Enam Varian Rasa
Menurut Yuni, dalam sehari diproduksi 100 loyang cake, sedangkan week end bisa mencapai 200 loyang dari berbagai varian rasa serta ukuran.
Bahan dasar cake terbuat dari 50 persen buah salak yang dicincang halus, sari buah salak dijadikan flavour alami cake, dan sisanya merupakan bahan campuran dari gula pasir, margarin, telur ayam, dan tepung terigu.
Rasa cake salak terbilang lezat, dengan sensasi dari cincangan salak dari dalam kue. Teksturnya lembut dengan aroma khas yang sedap. Sangat istimewa buat mereka yang kurang menggemari buah salak.
Selain hasil produksi tersertifikasi halal, berijin PIRT. (Bud)