8 May 2024 - 06:46 6:46

Menimba Ilmu di Tanah Rantau Sambil Melestarikan Budaya

WartaPenaNews, Jakarta – Adil Ka’ Talino Bacuramin Ka’Saruga
Basengat Ka’ Jubata (bahasa Dayak Kanayatn). Artinya, melihat manusia utuh sebagai manusia, bercermin ke surga. Kehidupan manusia yang diberkati Tuhan.

Ungkapan Syukur Panen Padi Berlimpah

Komunitas pelajar dan mahasiswa Dayak Kalimantan Barat yang sedang menuntut ilmu di Jakarta kembali menyelenggarakan Gawai Dayak.Even yang telah memasuki tahun ke 12, telah berlangsung Minggu, 10/11/2019, di Anjungan Kalimantan Barat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Even yang bertujuan untuk melestarikan seni pertunjukkan budaya suku Dayak Kal-bar ini berakar dari tradisi ungkapan syukur akan panen padi yang berlimpah. Masyarakat Dayak Kal-Bar merupakan masyarakat agraris yang lekat dengan budaya bertani.

Walau sedang menuntut ilmu dan berada di Jakarta, esensi suku Dayak sebagai masyarakat agraris tetap menjadi bagian dari spirit kaum muda untuk menghormati dan melestarikan budaya dan tradisi nenek moyang mereka.

Gawai Dayak yang telah memasuki tahun ke 12, di inisiasi oleh pelajar dan mahasiswa suku Dayak yang tergabung dalam Dango Khatulistiwa Jakarta.

Acara demi acara berlangsung semarak, dari pagi hingga sore hari. Dipanggung yang lekat dengan dekor dan ornamen suku-suku dayak di Kal-Bar, kaum muda Dayak Kal-Bar meneriakkan eksistensi serta kesiapan mereka untuk turut berperan menjadi bagian anak negeri yang peduli dan siap memberikan yang terbaik dalam pembangunan.

Selain mahasiswa, juga terlihat penampilan seniman-seniman Dayak yang memukau, diantaranya pertunjukkan Sape, gitar Dayak yang terkenal akan keindahan suaranya dan sudah go Intenasional. Selain berbagai perlombaan permainan diantaranya menyumpit dan melukis tameng.

Support Angeline Fremalco, Sosok Milenial Dayak dan Tokoh Politik

Hadir anggota DPRD Kal-Bar, politisi dari partai PDIP, Angeline Fremalco.

Sosok perempuan milenial etnis Dayak, merupakan putri ke 2 dari Bapak Cornelis, mantan Gubernur Kal-Bar. Angeline memberikan apresiasi, support dan harapan kepada adik-adik perantau. “Sebagai perantau, bukan hal mudah untuk berjuang dan hidup di Jakarta. Selain berbekal ilmu dan ketrampilan, anak muda Dayak harus ikut berkontribusi dalam masalah politik. Peduli dengan permasalahan bangsa, khususnya masyarakat Dayak.

Angeline berharap, ke depannya komunitas Dango Khatulistiwa dapat berkolaborasi secara apik dengan pemda, politisi Kal-Bar serta para steakholder lainnya agar kualitas penyelenggaraanya dapat ditingkatkan. Gaungnya dapat terdengar luas, bahkan hingga ke mancanegara. “Sudah tidak terhitung, peran masyarakat Dayak Kal-Bar dalam berkontribusi dalam pembangunan, serta turut mengentaskan berbagai permasalahan sosial yang ada.

Angeline yang mewakili kaum milenial, berharap banyak agar pelajar dan mahasiswa dapat berperan aktif dalam membantu menyukseskan beragam program pemerintah.

“Jangan hanya puas menjadi penonton, jangan malu jadi orang Dayak. Tidak boleh eksklusif, serta mampu mengkritisi pemerintah dengan cara-cara yang elok. Jika lulus nanti, kembalilah ke kampung halaman. Bangun kampung, atau bagi yang yang ingin menetap di rantau silahkan. Perlu diingat, jangan berharap untuk selalu menjadi pegawai negeri saja. Menjadi star-up berbasis industri kreatif juga sangat keren, karena mampu memajukan bangsa, dan berkontribusi menyediakan lapangan kerja, “saran Angeline.

Salah satu stand menjual Akar Bajakah yang banyak dicari

Pada momen ini, Angeline diminta untuk menyanyikan lagu Dayak ‘Dayakng Janjola’ diiringi tarian massal pemuda-pemudi Dayak. Ternyata, lagu pergaulan masyarakat Dayak Kal-Bar ini musiknya sangat enak di dengar, dan cocok digunakan untuk menari.

Ketua Dango Khatulistiwa, Ledi Wardi, S.Kom, mengatakan, “dalam penyelenggaraan “Gawai Dayak” ke XII, kami telah menyempurnakan even-even sebelumnya, dengan tampilan atraksi budaya yang beragam. Selain culture Dayak Kal-Bar, ditampilkan pula tarian Bejaje Melayu dan tari Kipas dari Cina yang melibatkan aktris-aktris Kal-Bar, pelajar dan mahasiswa Dayak di Jakarta. Serta masyarakat Dayak dan umum yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian dan pengembangan budaya Dayak.

Turut dihadirkan pula stand-stand kuliner khas Suku Dayak, tekstil, produk fesyen dan kerajinan. Serta akar kayu bajakah yang banyak diburu. “Sebagai pengayom komunitas Dango Khatulistiwa Jakarta, kami siap memenuhi ajakan dari para senior untuk meningkatkan kualitas acara, berkolaborasi dengan pemerintah, pemda Kal-bar, serta steakholder secara keseluruhan, agar budaya serta eksistensi masyarakat Dayak, khususnya “kata Ledi. (bud)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
6 May 2024 - 12:17
Rafah Diserang Israel, 19 Warga Gaza Tewas

WARTAPENANEWS.COM – Israel menyerang Rafah di selatan Gaza pada Minggu (5/5). Aksi Israel adalah tindakan balas dendam atas serangan roket sayap militer Hamas yang menewaskan tiga tentara IDF. Menurut pejabat

01
|
6 May 2024 - 11:14
Pagi Tadi, Gunung Semeru Kembali Erupsi

WARTAPENANEWS.COM – Gunung Semeru yang terletak di Lumajang "batuk" pagi ini, Senin (6/5). Gunung tersebut memuntahkan kolom abu setinggi 700 meter dari atas puncaknya. "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari

02
|
6 May 2024 - 10:16
Ada Tumpahan Oli, Jalan Juanda Depok Macet Parah

WARTAPENANEWS.COM – Jalan Juanda dari arah Cisalak ke arah Margonda, Depok, macet parah tadi pagi, Senin (6/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Ada tumpahan oli jalan dekat Pesona Square Mal. Pantauan

03