29 March 2024 - 22:31 22:31

Merry Magdalena, Memberi Warna Busana Muslim Indonesia

Merry Magdalena, Memberi Warna Busana Muslim Indonesia

WartaPenaNews, Jakarta – Pelaku fashion Indonesia tengah merencanakan untuk menjadikan Jakarta sebagai kiblat fashion modest muslim dunia. Berbagai event bergengsi digelar, diantaranya Ramadan Runway 2020 yang diselenggarakan APPMI DKI Jakarta di Kota Kasablanka.

Namun peran pemerintah untuk membuka pasar di luar negeri, serta menyediakan ruang pamer bertaraf Internasional harus dimaksimalkan. Serta dukungan produsen tekstil dan industri penunjang untuk menghasilkan produk berkualitas, agar mimpi ini membumi.

Wartapenanews berkesempatan berbincang dengan Merry Magdalena seputar perkembangan industri fashion modest muslim. Merry juga mengungkap rahasia sukses bisnisnya.

Orisinalitas Keindahan Motif Etnic Sentuhan Kontemporer

Desainer otodidak yang lahir dari keluarga penjahit, telah menorehkan rekam jejak membanggakan bagi industri fashion Indonesia. Amerika Serikat, Jepang, dan Azerbaijan sebagian negara di mana masyarakatnya telah mengapreasiasi karyanya.

Ciri khas rancangannya teramat lekat dengan produk budaya, serta keindahan alam Indonesia. Ini menjadi menjadi salah satu kekuatan dan magnet untuk karyanya. “Ruh dan aura” pun diembuskan perempuan berdarah Medan dengan menghasilkan busana dari buah pemikiran panjang.

Karyanya pun layak dipagelarkan di panggung fashion kelas dunia, digunakan untuk semua perempuan Indonesia dan mancanegara yang mengapreasiasi seni dalam atmosfer moderen.

Merry ingin “meneriakkan” keindahan rangkaian mutu manikam dengan mengeksplor kembali ragam motif hias suku-suku di Indonesia, termasuk keberagaman hayati yang sering terlupakan.

Merry Magdalena. Foto: dokumentasi team art Merry Magdalena

Orisinalitas dengan ciri khas beragam motif etnik Nusantara dengan sentuhan hand made, berupa seni lukis yang dipadukan dengan cap, serta sentuhan motif abstrak yang menyeleraskan dengan perkembangan zaman menjadi ciri khas Amanda Tania, lini fashion miliknya.

Kejelian membaca selera fashion pada setiap negara menjadi poin plus. Tak mengherankan sebelum dan setelah fashion show, karya Merry menjadi buruan penikmat seni.

Pengalaman unik dialami ketika berada di bandara John F. Kennedy, dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Seorang penikmat seni mencegat dan berniat untuk membeli busananya karena berhalangan hadir pada saat fashion show.

“Ini menjadi sepenggal pengalaman yang mengharu biru, sekaligus spirit untuk total dan lebur dengan dunia fashion, yang telah menjadi bagian dari hidup saya sejak kecil, kata Merry optimis.

Selain mendesain busana, Merry dipercaya untuk mendesain interior rumah sakit, hotel, serta ragam furniture.

“Saat ini, saya tengah mengembangkan motif gorga Batak yang merupakan kesenian ukir atau pahat yang terdapat pada bagian luar rumah adat dan alat musik Batak Toba, kata Merry bangga. “Selain berencana menoreh motif anggrek Toba, ujar Merry yang juga mengeksplor wastra tenun Bali dan Jepara, Bentenan Manado dan Batik Papua.

Desainer Multitasking Kebanggaan Indonesia

Bagi Merry, menjadi seorang desainer dibutuhkan totalitas, kreatifitas, ketekunan, dan kerja keras. Seorang desainer idealnya harus paham proses produksi dari hulu ke hilir.

Orisinalitas ide harus dilakukan dengan survey terhadap obyek di daerah asalnya. Memahami budaya lokal, di aplikasikan diatas tekstil yang tepat, trampil mendesain, menjahit, dan memberi aksen.

Foto: dokumentasi team art Merry Magdalena

Desainer di Indonesia harus mampu membuat konsep promosi dan marketing, berperan selaku hrd, menentukan harga jual yang tepat, trampil memanage klien, bersosialisasi hingga berhubungan baik dengan media.

Hal penting lainnya, desainer juga harus bisa membaca pasar dan gaya busana yang diinginkan masyarakat. Memiliki kontinuitas produksi, dengan menghadirkan produk-produk baru berkelanjutan.

Menyoal mimpi untuk tahun 2020, Merry optimis dengan kemampuan desainer modest muslim Indonesia yang multitasking, Inovatif, kreatif, dan kontinuitas. Namun, Merry menyetil pelaku yang belum total memilih profesi desainer untuk berpikir ulang.

“Profesi desainer bukan batu loncatan untuk masuk ke dunia glamour lho, butuh kerja keras, passion, dan totalitas dari serangkaian paket lengkap yang telah saya sebutkan, katanya menutup pembicaraan. (Bud)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 12:16
Antisipasi Pemudik dari Tol Cisumdawu, Tol Cipali Gelar Uji Coba Contraflow

WARTAPENANEWS.COM -  Tol Transjawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa masih jadi pilihan utama bagi pemudik. Tol Cipali sebagai bagian dari Tol Transjawa, melakukan serangkaian persiapan jelang arus mudik. Salah

01
|
29 March 2024 - 11:14
Polisi Jaga Ketat Gereja di NTT

WARTAPENANEWS.COM -  Guna memberikan rasa aman jelang perayaan Misa Jumat Agung 2024, pasukan Gegana dari personel Brimobda NTT melakukan seterilisasi gereja. Salah satunya di Gereja Katederal Imakulata Atambua, Kabupaten Belu.

02
|
29 March 2024 - 10:12
Tarif Listrik April-Juni 2024 Tidak Naik

WARTAPENANEWS.COM - Pemerintah memutuskan tarif listrik subsidi dan nonsubsidi tidak naik di April-Juni 2024. Meski secara parameter, tarif listrik harusnya mengalami kenaikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

03