29 March 2024 - 13:43 13:43

Mi Jawa, Kuliner Klangenan Presiden Hingga Rakyat Jelata

WartaPenaNews, Jakarta-Mi Jawa menjadi salah satu ikon kuliner street food Nusantara yang sukses mendunia. Paduan tehnik memasak, serta kelezatan seporsi mi menjadi pemikat selera lintas bangsa, generasi, dan strata.

Awalnya, mi jawa dijajakan menggunakan pikulan keliling kampung oleh pedagang di desa Piyaman, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Tidak ada yang istimewa dari seporsi olahan mi godhog, (rebus), mi goreng, atau mi nyemek yang kemudian populer ini.

Seporsi mi jawa terdiri dari mi, kol, tomat, ayam kampung suwir, kaldu ayam yang dicampur telur bebek. Disajikan dengan taburan daun bawang dan bawang goreng. Bagi yang suka pedas, tambahkan cabai rawit hijau yang diiris. Tehnik memasak menggunakan arang menjadi hal yang lazim di masa itu.

Berkat keuletan, serta ketekunan para pelaku, mi jawa menjadi sajian terkenal. Selain dikonsep street food, dijual pula di tempat prestisius seperti mal dan hotel. Pelaku mulai membuat beragam konsep untuk menarik pembeli.

Mantan presiden Soeharto dan Megawati merupakan penikmat setia mi jawa. Mereka menjadi pelanggan Mi Jawa Pak H. Minto yang berlokasi di dekat stasiun kereta api Gondangdia, Cikini.

“Membeli di warung melalui ajudan, tetapi jika ingin menjamu keluarga dan tamu-tamu penting, Bapak sering diundang ke kediaman Soeharto dan Megawati untuk memasak mi jawa,” kata Hartanto, generasi ke 2 pewaris usaha kuliner mi jawa H. Minto. “Pak Harto menggemari mi godhog, sedangkan Ibu Megawati lebih suka memesan mi goreng,” imbuhnya lagi.

Olahan mi jawa pak H. Minto terbilang legend, sejak tahun 1964. Ciri khasnya, kaldu kental bercitarasa gurih, dengan aroma sedap bawang putih dan kemiri.

“Dalam berbagai kesempatan, Ibu Mega menyuguhkan mi jawa ke Bapak Presiden Jokowi, beliau sangat menikmati sajian dari kami,” kata Hartanto senang.

Sebagian pelaku Hartanto, masih mempertahankan tehnik memasak klasik, menggunakan anglo (tungku memasak tanah liat, berbahan arang kayu).

Tehnik mematangkan bahan menggunakan arang, diakui praktisi kuliner akan memberi dampak sedap pada aroma, dan citarasa lezat olahan.

Uniknya, mi jawa harus dimasak per porsi tidak dalam jumlah banyak, selain mengikuti tradisi, tehnik memasak per porsi bertujuan agar rasa masakan terjaga kelezatannya, tidak kurang bumbu.

Penggunaan kaldu ayam asli, yang dimasak bersama telur bebek menjadi kunci rahasia lainnya dari “one dish meal” rakyat jelata.

Karena populer untuk semua golongan, mi jawa menjadi pilihan menarik pebisnis. Mereka membuat beragam konsep menarik untuk menarik pelanggan, dan menaikkan harga jual, diantaranya menggunakan peranti saji yang tidak lazim, seperti penggorengan mini. Penyajian unik ini bisa dijumpai di mi jawa Bakso Roket, di jalan Raya Pondok Gede, Jak-tim.

Rahasia Lezat Kaldu dan Ebi

Walau banyak pedagang mi jawa, tapi ada segelintir pelaku yang menggunakan tehnik khusus untuk menghadirkan citarasa khas yang digemari, seperti penggunaan kuah mi. Mereka membuat sendiri kaldu ayam asli yang diolah dari tulang ayam, kepala, sayap, kaki dan kulit.

Bahan sisa ayam, kemudian direbus bersama sisa sayuran seperti wortel, batang daun bawang. Setelah mendidih, proses perebusan masih berlanjut dengan api kecil (slow cook), bertujuan untuk mengekstrak sari dari ayam dan sayur agar keluar maksimal. Setelah kaldu kental, lalu disaring dan siap untuk digunakan.

Untuk memberikan rasa lezat bumbu, selain bawang merah, bawang putih, dan kemiri, ditambahkan ebi yang dihaluskan bersama. Penggunaan kaldu, telur bebek, dan bumbu menghasilkan rasa gurih alami yang istimewa.

Pengalaman Berkesan di Mi Jawa Mbah Mo

Sedikit penulis ingin berbagi pengalaman, selain mi jawa Pak H. Minto di Jakarta, Yogyakarta menjadi destinasi kuliner menarik mi jawa. Ada banyak pebisnis sukses, diantaranya mi jawa pak Pele di Alun-alun Utara, mi Kadin, dan mi jawa mbah Mo, berlokasi di desa wisata Manding, dusun Code, jl Parangtritis.

Lokasinya terpencil, serta promosi yang gencar di media sosial, membuat saya dan belasan jurnalis kuliner dibuat penasaran.

Jarak tempuh yang lumayan jauh, serta dalam kondisi lapar, khayalan sedap seporsi mi jawa menjadi sajian “mewah” bagi kami saat itu.

Ketika melihat jumlah pelanggan yang lebih dulu datang, serta anglo untuk memasak terbatas, nyali kami langsung ciut. “Wah, bisa stress nih, karena lama antri,” kata salah seorang teman.

Terbukti, butuh 1 jam lebih untuk memasak pesanan kami yang berjumlah 10 orang. Tidak mungkin menyantap mi bersama-sama, karena membutuhkan waktu tunggu, yang menyebabkan mi menjadi dingin dan tidak lezat.

Atas dasar solidaritas, kami pun memilih berbagi dengan menyantap pesanan mi yang baru masak bersama-sama. 1 porsi, bisa dinikmati hingga 5 orang! Layaknya food testing saat menjadi juri lomba masak, seloroh teman lainnya.

Menurut saya, citarasa mi jawa mbah Mo hampir sama dengan penjual mi jawa lainnya. Keistimewaan hadir dari bahan dan tehnik memasak otentik, lamanya usaha, lokasi dan waktu berjualan, serta promosi gencar para pelanggan.

Masih dalam keadaan lapar, dan rasa penasaran, pulang wisata kuliner dari mi jawa mbah Mo, saya dan seorang teman kembali hunting mi jawa di jalan Kha Dahlan. Di sini, penjualnya terbilang banyak, dan terlihat tidak terlalu sibuk melayani pembeli karena sudah tengah malam.

Rasa mi yang tersaji, tidak kalah dari pedagang lain nya lho! Dari obrolan kami dengan pedagang, sejumlah informasi menarik di dapatkan, diantaranya tehnik memasak mi jawa bercitarasa eco. (bud)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 12:16
Antisipasi Pemudik dari Tol Cisumdawu, Tol Cipali Gelar Uji Coba Contraflow

WARTAPENANEWS.COM -  Tol Transjawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa masih jadi pilihan utama bagi pemudik. Tol Cipali sebagai bagian dari Tol Transjawa, melakukan serangkaian persiapan jelang arus mudik. Salah

01
|
29 March 2024 - 11:14
Polisi Jaga Ketat Gereja di NTT

WARTAPENANEWS.COM -  Guna memberikan rasa aman jelang perayaan Misa Jumat Agung 2024, pasukan Gegana dari personel Brimobda NTT melakukan seterilisasi gereja. Salah satunya di Gereja Katederal Imakulata Atambua, Kabupaten Belu.

02
|
29 March 2024 - 10:12
Tarif Listrik April-Juni 2024 Tidak Naik

WARTAPENANEWS.COM - Pemerintah memutuskan tarif listrik subsidi dan nonsubsidi tidak naik di April-Juni 2024. Meski secara parameter, tarif listrik harusnya mengalami kenaikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

03