20 April 2024 - 10:56 10:56

Naik, Turun, dan Tarif Tetap Tol Bandara Soekarno-Hatta

Naik, Turun, dan Tarif Tetap Tol Bandara Soekarno-Hatta

WartaPenaNews, Jakarta-Bagi pengguna tol Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), mulai tgl 12 Mei 2019, tarif tol akan mengalami kenaikan. Imbas dari inflasi di tengah meningkatnya fasilitas layanan Jasa Marga.

Kenaikan tarif bagi sebagian masyarakat bisa diibaratkan “pil pahit”, mengingat kondisi perekonomian yang kurang baik. Namun jika diimbangi dengan peningkatan di bidang pelayanan, serta kenaikan tarif yang tidak terlalu besar, dengan intensitas penggunaan fasilitas yang tidak setiap hari, hal ini masih bisa ditolerir.

Setelah mengalami kenaikan di tahun 2016, kemudian tertunda pada Februari 2019, mulai Minggu 12 Mei 2019, pukul 00.00 WIB, tarif tol Sedyatmo naik.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol kementrian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, “keputusan tarif baru diambil setelah PT Jasa Marga (Persero) Tbk Selaku Badan Usaha Jalan Tol telah memenuhi kewajiban Standar Pelayanan Minimum. Ini merupakan salah satu kriteria bagi kementrian PUPR untuk terbitkan tarif baru, katanya Kamis (9/5/2019) di Media Center, Gedung Utama kementrian PUPR.

Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 tahun sekali oleh Badan Pelaksana Jalan Tol (BPJT) berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi, sesuai dengan formula tarif lama dikali 1, plus inflasi.

Tarif lama untuk gol 1 Rp. 7,000,- menjadi Rp. 7,500,- Gol II dari Rp. 8,500,- menjadi Rp. 10,000,-
Gol III tidak mengalami kenaikan, tarif tetap Rp. 10,000,- Gol IV tarifnya justru turun, dari Rp.12,500,- menjadi Rp. 11,000,- Gol V tarifnya juga turun, dari Rp. 15,000,- menjadi Rp. 11,000,-

Khusus penurunan tarif gol IV dan V bertujuan untuk mendukung angkutan logistik nasional, dengan penyesuaian dan rasionalisasi tarif.

Lebih lanjut Danang mengatakan, jalan tol Sedyatmo memiliki peran strategis, selain melayani akses ke bandara, juga telah terjadi perubahan pemanfaatan lahan di sekitarnya, di mana disepanjang koridornya tumbuh kegiatan-kegiatan ekonomi baru seperti perkantoran, pertokoan, kuliner, hotel, serta terdapat kawasan pergudangan yang akan memunculkan lalu lintas baru berupa truk-truk kontainer. “Tol Sedyatmo kini menjadi poros pertumbuhan ekonomi kawasan sekitar bandara Soetta”.

Ditempat yang sama, Direktur Operasi PT.Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mengatakan untuk dapat melayani kawasan Bandara Soetta maka pelayanan jalan tol Sedyatmo tidak hanya sekedar mengejar pemenuhan standar pelayanan minimal jalan tol. “Tetapi kami terus meningkatkan pelayanan disisi layanan transaksi, lalu lintas, serta konstruksi”.

Diantaranya tambah Subakti, penambahan pengoperasian 18 Mobile Reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi. Untuk layanan transaksi di Gerbang Tol Cengkareng yang awalnya tersedia 13 Gardu Tol OAB (Oblique Approach Booth) ditambah 7 gardu sehingga total menjadi 20 gardu.

“Selain menyiagakan lebih dari 50 pompa, untuk mengantisipasi genangan dari pasang air laut maupun hujan. Terdapat 66 CCTV yang akan memantau lokasi-lokasi genangan dengan 3 Variable Message Sign,” katanya.

Kenaikan Rasional dan Pemanfaatan Untuk Kegiatan Produktif

Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna, mengatakan kenaikan tarif tol Sedyatmo masih di angka yang rasional dengan mempertimbangkan berbagai aspek layanan dan fasilitas yang telah dilakukan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku Badan Usaha Jalan Tol.

Ia menjelaskan, bagi pengguna Bandara khususnya penumpang pesawat, kenaikan tersebut tidak terlalu berpengaruh, indikasinya penggunaan transportasi pesawat yang tidak sesering jenis moda lain. Namun, jika kenaikan tersebut masih dianggap berat, solusinya mulai memikirkan menggunakan moda transportasi massal diantaranya dengan bus atau kereta api.

“Bagi angkutan logistik, justru jalan tol dibutuhkan setiap hari. Keputusan untuk menurunkan tarif tol gol IV dan V terbilang sudah tepat,” ujar Yayat.

Namun Yayat mengkhawatirkan konsekuensi maraknya pengguna jalan tol untuk usaha angkutan logistik, akan mengganggu kenyamanan pengguna tol dengan akses ke Bandara. Harus ada kontrol ketat untuk mengantisipasi kemacetan.

Bagi masyarakat Tangerang dan sekitarnya, perubahan Bandara dari peruntukkan untuk penumpang pesawat menjadi Aerocity yang mendukung kegiatan bandara, harusnya dimanfaatkan dengan beragam aktifitas produktif yang dapat menggairahkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pengembalian tata ruang yang cenderung kurang tertata, di wilayah Tangerang harusnya bersinergi dengan Jakarta, demi menghadirkan tata kota yang rapi dan tertib demi kenyamanan bersama.(bud/adv)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03