WartaPenaNews, Jakarta -Â Melompat dari jembatan menuju ke air di bawahnya, kerap dilakukan mereka yang mencari sensasi. Selain itu, ada juga mereka yang berniat melakukannya karena ingin bunuh diri. Dan jembatan selalu menjadi lokasi yang tepat untuk melakukannya.
Ada juga orang-orang yang melakukannya karena ingin melakukan selebrasi, seperti pria yang satu ini. Namun, pria yang melompat dari jembatan di Osaka ini untuk merayakan berakhirnya era Heisei itu, malah menabrak sesuatu selain air.
Dalam video yang kemudian menjadi viral memperlihatkan, seorang pria yang sangat percaya diri untuk terjun dari jembatan. Saat itu, suasana sangat ramai sehingga teman-temannya merekam keberanian pria ini. Namun, nasib berkata lain.
Suasana seperti Malam Tahun Baru itu adalah sebagai kegembiraan masyarakat Jepang, saat Kaisar Akihito secara resmi turun tahta. Banyak warga negara memutuskan untuk tetap terjaga sampai tengah malam, ketika periode Heisei 30 tahun berakhir.
Dan pada malam itu beberapa orang pergi merayakannya, seperti orang-orang di video di bawah ini. Konsentrasi bar dan restoran yang padat, ditambah pemandangan indah di dekat kanal Dotonbori membuat banyak orang berkumpul di sana.
Dan didorong oleh keberanian, alkohol, atau kombinasi keduanya, seorang pria pun memberanikan diri melompat dari jembatan dan masuk ke air.
Pemuda itu pun memutuskan sudah waktunya untuk melakukan satu lompatan. Ia bberteriak, “Heisei, terima kasih!”, Dia berlari ke depan, melompati pagar, dan jatuh……tepat di atas dek kapal tamasya yang melintas di bawah jembatan pada saat yang tepat.
Nasibnya sungguh apes, akhirnya ia pun meringkuk kesakitan dan tidak bergerak. Apalagi dek kapal terbuat dari besi yang cukup keras.
Melompat dari jembatan dalam keadaan apa pun sangat berbahaya, lebih parah lagi ketika Anda menabrak benda padat.
Kapal yang digunakan untuk membawa turis berkeliling ini pun dengan cepat kembali ke dermaga, di mana karyawan perusahaan yang beroperasi berusaha memberikan pertolongan pertama. Tetapi pria itu menolak bantuan, ia dan kawan-kawannya berjalan pergi dengan luka-lukanya.
Tampaknya luka tersebut tidak berbahaya, ia merasa tidak memerlukan pertolongan medis. Namun satu yang pasti adalah rasa malu yang ia rasakan.
Bagaimanapun, biarkan ini menjadi pelajaran bagi semua orang. Ketika di Osaka, baik-baik saja, dan bahkan disarankan, agar Anda menikmati aspek budaya lokal seperti pangsit gurita takoyaki dan rutinitas komedi manzai. (mus)
