WartaPenaNews, Jakarta – Pembangunan ruas tol di berbagai daerah mana pun di Indonesia harus benar-benar melibatkan pihak pemerintah daerah dalam rangka agar setiap kawasan di sekitarnya mendapatkan limpahan perekonomian yang merata.
Komisi V DPR RI menginginkan dalam setiap pembangunan jalan tol bisa menumbuhkan titik-titik ekonomi baru di setiap daerah, sehingga setiap perencanaannya pemerintah daerah harus ikut terlibat dalam menentukan titik pintu keluar tol. Pintu tersebut harus menuju daerah industri, perkebunan, tempat wisata dan tempat yang bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat, jelas Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Nurhayati dalam rilis, Selasa (26/11).
Politisi PPP itu menginginkan agar setiap daerah tidak hanya menjadi penonton di setiap pembangunan, melainkan harus ikut andil dan mendapatkan manfaat dari setiap pembangunan, dimana hal tersebut sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo saat pidato pelantikan presiden.
Sementara anggota Komisi V DPR RI, Mulyadi meminta dalam setiap pembangunan infrastruktur harus efektif, efisien, tepat sasaran dan terpenting adalah memiliki nilai tambah meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut juga meminta pemerintah daerah harus diajak dan memberikan masukan ke pemerintah pusat, karena yang tahu potensi daerah itu sendiri.
Pemerintah daerah harus pro-aktif dan memberikan masukan dalam setiap pembangunan infrastruktur, sehingga ketika sudah dibangun rakyat ikut merasakan manfaatnya, ucapnya.
Sebagaimana diwartakan, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pembangunan jalan tol menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, serta jaringan logistik yang lebih baik.
“Selain itu, memberikan fasilitas kepada sentra produksi yang ada seperti sawit, karet, ikan, dan lainnya. Kemudian menciptakan lapangan kerja dalam pengerjaan jalan tol, membangun peradaban bangsa, dan paling utama adalah terkait keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” terang dia pada peresmian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas JTTS ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung sepanjang 189,2 km, di Mesuji, Jumat (15/11).
Sebelumnya, perkembangan sektor pariwisata yang terhubung dengan suatu ruas tol dinilai sangatlah penting karena bila kinerja pariwisata daerah itu melesat, maka dipastikan hal tersebut akan mendongkrak pula kinerja pendapatan dari ruas tol di kawasan pariwisata.
Vice President Corporate Finance PT Jasa Marga (Persero) Tbk Eka Setya Adrianto mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo pernah menyatakan ingin menghubungkan ruas tol seperti Trans Jawa dengan daerah-daerah pariwisata. “Ini menjadi kunci (untuk meningkatkan kinerja ruas tol),” kata dia.
Menurut Eka, hal tersebut karena bila sektor pariwisata bertumbuh, maka dapat dipastikan pendapatan yang diperoleh pengelola ruas jalan tol seperti Jasa Marga juga akan menjadi lebih stabil ke depannya.
Ia mengungkapkan, biasanya untuk ruas jalan tol, pertumbuhan pendapatannya bisa melesat hingga double digit pada beberapa tahun awal, karena biasanya menciptakan pusat perekonomian baru. (cim)
