WartaPenaNews, Jakarta – Ipda Erwin Yudha Wildani, anggota Polres Cianjur yang diduga dibakar saat menyelamatkan demo mahasiswa di muka kantor Bupati Cianjur, Kamis, 15 Agustus 2019 lalu, meninggal dunia.
Dengan cedera bakar yang menutupi 64 persen tubuhnya, Ipda Erwin hembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pertamina Jakarta pada jam 01.38 WIB, Senin, 26 Agustus 2019.
Kapolda Jawa barat, Irjen Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan, jenazah Erwin sudah dibawa ke rumah duka di Kabupaten Cianjur. Pada Senin, 26 Agustus 2019, mendiang yang meninggalkan istri dan dua anaknya akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kabupaten Cianjur.
“Polda Jawa barat mengatakan bela sungkawa, duka cita dalam,” kata Rudy dalam keterangan wartawan.
Kecuali Erwin, tiga anggota Polres Cianjur terbakar dalam aksi demo itu. Mereka yakni Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon dari Sabhara Polres Cianjur, dan Bripda Anif.
Bripda Yudi dan Bripda Simbolon jalani operasi dan dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung. Sedangkan, Bripda Anif dirawat di RS Sartika Asih.
Lima orang ditetapkan sebagai tersangka
Atas perkara dugaan pembakaran itu, polisi udah memastikan lima orang tersangka, ialah RS, MF, AB bin MI, HR alias ZA, dan RS bin SU. Kelimanya dituding memiliki peranan khusus, dari aksi demonstrasi, pembakaran ban sampai menyediakan bahan bakar bensin.
Beberapa tersangka yang segalanya yakni mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Suryakancana Cianjur dijaring masalah 170, 213, dan 351 dengan bahaya hukuman lima tahun sampai sembilan tahun penjara. Pengesahan kelima tersangka itu, menurut Polda Jawa barat, berdasarkan hasil kontrol pada 45 saksi.
“Kami menyelamatkan tanda untuk bukti berwujud pakaian dan sepatu seragam Dalmas yang terkena bahan bakar minyak, ban bekas terbakar, jaket almamater GMNI warna merah, 24 handphone dari demonstran, banner unras, dan bendera GMNI,” kata Kabid Humas Polda Jawa barat Kombes Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko terhadap waratwan Julia Alazka yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Gagasan tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Polres Cianjur yakni pendalaman pada koordinator demo, ekspose di Kejaksaan Negeri Cianjur, dan meminta petunjuk dari ahli hukum pidana. (mus)
