*Robiawan (Jurnalis FWP)
WartaPenaNews, Jakarta – Indonesia memang sudah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Posisi Indonesia digantikan oleh Qatar yang terlihat lebih siap dengan dukungan pemerintahnya.
Tak perlu kita terus meratapi kegagalan menjadi tuan rumah piala sepakbola paling bergengsi ini. Di depan masih terbentang harapan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Salah satu faktor yang paling penting adalah dengan membentuk tim sepakbola yang kuat berprestasi cemerlang.
Membentuk tim sepakbola yang bisa berbicara banyak kancah kejuaraan dunia mutlak diperlukan. Faktor yang tak kalah penting adalah adanya dukungan pemerintah ke depan.
Keinginan jutaan penggemar sepakbola di tanah air agar Indonesia bisa lolos Piala Dunia mendatang juga datang dari capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Kala berada di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/2/2019). Prabowo menyebut suatu hari Indonesia mesti memiliki klub sepak bola terhebat yang dibangun sendiri. Dia pun yakin di masa depan dengan klubnya tersebut, Indonesia bisa melenggang dan bertanding di Piala Dunia.
“One day I have, I will have football club and I will make the best football team. Cita-cita saya ingin tim Indonesia masuk piala dunia,” kata Prabowo dengan berapi-api.
Bahkan untuk mewujudkan cita-citanya ini Prabowo tak segan-segan akan tongkrongi langsung latihan timnas. “Kalau perlu saya akan tungguin latihan mereka. Masa dari 267 juta rakyat, nggak punya 30 pemain sepakbola,” kata Prabowo.
Prabowo mengaku malu dengan sepak bola Indonesia yang minim prestasi. Menurutnya setiap kali bertanding, sepak bola Indonesia lebih banyak kalah daripada menang, hingga kesulitan masuk liga bergengsi sekelas Piala Dunia. Baginya, sepakbola sangat penting bagi Indonesia sebab menyangkut harga diri bangsa.
Ironisnya selama 10 tahun terakhir peringkat (FIFA) skuad timnas terus melorot ke peringkat 211 di bawah Filipina dan Thailand, dan hanya terpaut selisih beberapa poin dari negara tetangga Singapura dan Malaysia.
Dari sisi kesiapan stadion, Indonesia sudah terbilang paling siap. Sejauh ini kita sudah memiliki sejumlah stadion sepakbola bertaraf internasional dan memenuhi syarat FIFA. Sebut saja Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Stadion Si Jalan Harupat, Stadion Batakan Balikpapan, Stadion Aji Imbut di Kutai Kertanegara, dan stadion lainnya.
Selain arsitekurnya yang megah, stadion-stadion dia atas juga ditunjang dengan berbagai fasilitas untuk penonton dan skuad tim yang akan bertanding. Total ada 10 stadion yang inilai layak dan berstandar FIFA.
Prestasi Prabowo
Selama karirnya Prabowo memang tak pernah punya catatan menangani sebuah klub sepakbola. Apalagi menangani timnas. Namun bukan berarti mantan Danjen Kopassus tak bisa menangani sebuah tim atau cabang olahraga lainnya.
Di cabang olahraga pecak silat, Prestasi Prabowo tak bisa dipandang dengan sebelah mata. Sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo berhasil menyabet seluruh mendali emas di ajang Asian Games ke-18 Jakarta-Palembang.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga berhasil jadikan tim polo berkuda kita terbaik di Asia. Kalahkan Cina, India, dan Korsel. Begitu juga prestasi Prabowo di olahraga berkuda tak bisa dipandang sebelah mata.
Sebagai Ketua Umum PB Ikatan Pencak Silat Indonesia dan Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat), peran Prabowo dalam cabang olahraga pencak silat sangat besar.
Prestasi spektakuler Prabowo, yakni memborong seluruh mendali emas di cabang olahraga pencak silat di nomor yang dipertandingkan saat ajang Asian Games 2018 lalu. Ini berarti 40 persen dari keseluruhan mendali emas yang diperoleh Indonesia berasal dari pencak silat. Luar biasa!!!
Selama tiga periode memimpin IPSI, Prabowo selalu memberikan motivasi dan menjadi inspirasi bagi para atlet. Dia juga selaku menyemangati atlet untuk berani dan berjiwa ksatria.
Saat menggelar kejuaraan pencak silat dunia 2016 silam, Prabowo kabarnya mengeluarkan dana hingga Rp 14 miliar demi kegiatan tersebut. Ini semua dia lakukan demi untuk mengangkat prestasi pencak silat di mata dunia.
Prestasi Prabowo lainnya adalah membawa tim polo berkuda Indonesia menjadi juara umum dalam turnamen polo bergengsi “All Asia Cup”. Selama berlatih, para atlet di cabang olahraga ini mendapatkan pembinaan langsung dari Prabowo untuk berlatih berkuda ke sejumlah negara, diantaranya Argentina dan Korea Selatan.
Prestasi yang diraih Indonesia ini membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, serta latihan yang intensif, Indonesia bisa dapat unggul di cabang olahraga yang sebenarnya bukan cabang olahraga asli dari tanah air.
Dengan berbagai prestasi cemerlang yang berhasil ditorehkan Prabowo rasanya bukan hal yang mustahil Indonesia akan lolos ke putaran final piala dunia. Jika Prabowo jadi Presiden, rasanya Indonesia tak perlu menunggu menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.**
