28 March 2024 - 23:49 23:49

Presiden Terpilih Dihadapkan PR Besar untuk Berantas Korupsi

WartaPenaNews, Jakarta – Korupsi sudah semakin merajalela dalam segala lini. Oleh karena itu, siapapun presiden yang terpilih nanti harus bisa memberantas korupsi di Tanah Air.

Penindakan yang dilakukan aparat penegak hukum baik, Polri, Kejaksaan dan KPK, rupanya tidak memberikan efek jera bagi pelaku korupsi.

Transparency International Indonesia (TII) menyebutkan, skor Corruption Perception Index (CPI) 2018 mengalami kenaikan. Indonesia berada di peringkat 89 dengan angka 38. Sebelumnya, hasil CPI 2017, skor Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara dengan skor 37.

Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengatakan, ada empat poin yang harus dijalankan presiden yang terpilih jika ingin serius menekan angka korupsi di Indonesia.

Pertama, harus mempu membenahi sistem politik di Indonesia yang sangat menguras banyak anggaran, pasalnya dengan sistem politik yang mahal banyak melahirkan politisi politisi dan birokrasi yang korupstif.

Kedua, harus berani melakukan pembenahan secara masif terhadap sistem rekrutmen sumber daya manusia dan kader partai politik yang akan dimajukan menjadi anggota legislatif.

Ketiga , perbaikan moral manusia khususnya para pejabat negara yang masuk dalam parpol. Pendekatan agama melalui tokoh-tokoh agama dapat menjadi pencegahan untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Terkahir, penindakan korupsi harus dimaksimalisir dengan cara presiden mendukung KPK sepenuhnya dan memerintahkan jaksa agung untuk membersihkan Kejaksaan sari sikap-sikap koruptif yang mendarah daging. “Kemudian memerintahkan untuk memberantas korupsi dengan tegas bersama-sama KPK,” ujar Fickar, Minggu (7/4).

Senada dengan Fickar, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman menegaskan, bahwa presiden yang terpilih nanti harus berani menindak tegas pelaku korupsi siapun itu tidak pandang bulu.

“Presiden mendatang harus berani dan tegas dalam menghadapi pelaku korupsi, karena koruptor selalu mencari celah agar kelakuan tercelanya itu tidak mendapatkan hukuman maksimal,” katanya.

“Terapkan hukum maksimal pelaku korupsi tanpa pandang bulu, jika perlu hukum mati biar orang takut jika ingin korupsi,” tambah Boyamin. (ian/fin)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
28 March 2024 - 12:19
Libur Paskah 29 Maret, Dishub DKI Ganjil Genap Ditiadakan

WARTAPENANEWS.COM - Dinas Perhubungan [Dishub] DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap saat libur Paskah pada Jumat, 29 Maret 2024. Hal ini disampaikan Dishub DKI melalui akun X yang dilihat  pada

01
|
28 March 2024 - 11:18
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

WARTAPENANEWS.COM - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024). Mereka menuntut hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran

02
|
28 March 2024 - 10:12
Lebaran 2024, Jumlah Pemudik Pesawat Diprediksi 7,9 Juta Orang

WARTAPENANEWS.COM -  PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi peningkatan jumlah penumpang pesawat pada Angkutan Mudik Lebaran 2024. Diperkirakan mencapai 7,9 juta orang. Angka itu akumulasi dari penumpang yang

03