29 March 2024 - 19:55 19:55

Relawan IT BPN Laporkan Kecurangan Sistematis

WartaPenaNews, Jakarta – Relawan IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno didampingi Pergerakan Advokat untuk Demokrasi Indonesia (PADI) kembali mendatangi Bawaslu Pusat untuk melaporkan kecurangan sistimatis.

Setelah melalui investigasi tim relawan IT BPN menemukan bukti baru terkait dugaan kecurangan Pemilihan Presiden 2019 yang lalu.

Ketua tim relawan IT BPN, Mustofa Nahrawardaya mengatakan, ada temuan bukti dugaan pelanggaran peraturan Pemilu yang sangat serius dan jika terbukti jelas mencederai demokrasi di Indonesia.

Sementara itu, Sekjen relawan tim IT BPN Dian Fatwa menjelaskan bukti dugaan pelanggaran yang dimasukkan ke Bawaslu hari ini adalah, perbedaan jumlah perolehan suara antara dokumen C1 Plano dengan Berita Acara, yang merugikan 02; dokumen Berita Acara, semua kolom tandatangan dibubuhi tandatangan yang sama, Penggunaan jenis kertas yang berbeda untuk dokumen C1 (berat/ukuran); dan tandatangan petugas di dokumen C1 lengkap, namun tidak lengkap di dokumen Berita Acara.

“Perbedaan tandatangan petugas TPS antara dokumen C1 dan Berita Acara; beberapa dokumen Berita Acara difoto dengan latar belakang dasar (berupa lantai), yang sama, dan penggunaan jenis kertas yang berbeda untuk dokumen C1 (berat/ukuran),” kata Dian Fatwa dalam siaran persnya kepada wartawan, Selasa (13/5/2019).

Sementara itu Sekjen PADI, Arisakti Prihatwono melihat erdapat dokumen C1 yang terjiplak dari dokumen lain, diduga penulisan dokumen lain dilakukan di atas alas yang tidak solid, kardus misalnya. Diduga tidak dilakukan di TPS.

Berita Terkait:
BPN Prabowo-Sandi Tolak Perhitungan Suara Pilpres Oleh KPU
Akan Berjuang Bersama Rakyat, Prabowo Siapkan Surat Wasiat

Sebagai pelapor Dian Islamiati Fatwa menjelaskan “Sungguh jika ini terbukti adalah merupakan bencana besar bagi negara Demokrasi terbesar nomer 3 di dunia. Sangat menyedihkan jika Indonesia mundur kembali ke belakang dalam proses demokratisasi.”

Dian juga mengatakan pada hari ini dia dan kuasa hukumnya dari PADI menambah bukti lain terkait dugaan kecurangan Situng dari 34 Provinsi sebanyak 7 kontainer. “Berhari-hari kami tidur hanya beberapa jam mengumpulkan bukti2 ini. Data ini real dan kami kumpulkan dengan cermat. Tidak hanya di satu dua lokasi namun hampir merata di semua provinsi. Ini sebuah tragedi bagi sebuah negara demokrasi seperti Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut Dian meminta “Mau tidak mau Situng harus dihentikan karena proses nya salah dan membuat masyarakat terhipnotis akan kemenangan semu salah satu Paslon. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 12:16
Antisipasi Pemudik dari Tol Cisumdawu, Tol Cipali Gelar Uji Coba Contraflow

WARTAPENANEWS.COM -  Tol Transjawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa masih jadi pilihan utama bagi pemudik. Tol Cipali sebagai bagian dari Tol Transjawa, melakukan serangkaian persiapan jelang arus mudik. Salah

01
|
29 March 2024 - 11:14
Polisi Jaga Ketat Gereja di NTT

WARTAPENANEWS.COM -  Guna memberikan rasa aman jelang perayaan Misa Jumat Agung 2024, pasukan Gegana dari personel Brimobda NTT melakukan seterilisasi gereja. Salah satunya di Gereja Katederal Imakulata Atambua, Kabupaten Belu.

02
|
29 March 2024 - 10:12
Tarif Listrik April-Juni 2024 Tidak Naik

WARTAPENANEWS.COM - Pemerintah memutuskan tarif listrik subsidi dan nonsubsidi tidak naik di April-Juni 2024. Meski secara parameter, tarif listrik harusnya mengalami kenaikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

03