WartaPenaNews, Jakarta – Korps Lalu Lintas Polri, sah mengeluarkan perubahan kartu Surat Izin Mengemudi (SIM) yang bisa mencatat jati diri pengguna, pelanggaran yang sudah pernah dilakukan dan bisa berperan sebagai uang elektronik dengan nama Smart SIM, dalam Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-46, di Hall Basket, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2019).
“Aku menyampaikan selamat pada barisan Lalu Lintas Polri dalam rencana merayakan hari jadinya, dengan berbagai ragam perubahan dan kreativitasnya untuk memberikan pelayanan sempurna pada semuanya orang pengguna jalan,” kata Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, di Hall Basket, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2019).
Dikatakan Ari, Korlantas Polri banyak melakukan perubahan untuk memudahkan orang seperti mendapatkan Smart SIM, perpanjangan SIM, STNK, dan BPKB.
“Tentu aku sebagai bagian pimpinan mengharap pada bagian lalu lintas untuk terus mengupayakan menambah pelayanan makin lebih baik supaya orang kita dapat makin lebih nyaman berlalu lintas. Demikian pula kami berharap pada orang, tentu dalam berlalu lintas untuk agar lebih disiplin , lebih teratur , kita dapat menjunjung pengguna jalan yang lain, sampai-sampai apa yang kita mengharapkan semua dalam berlalulintas sebagai budaya yang baik, lebih teratur,” papar Ari.
Selain itu, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Refdi Andri menyampaikan, perkataan sukur perayaan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-46 bisa berjalan secara baik.
“Ada tiga item kegiatan besar kita, pertama syukuran, kedua memberikan penghargaan pada anggota-anggota lalu lintas yang berprestasi, lantas me-launching produk kita yang kita tahu dengan nama Smart SIM,” kata Refdi.
Refdi mengatakan, faksinya akan terus melihat bagaimana perkembangan-perkembangan dan melakukan pelajari terkait peluncuran Smart SIM. Rekayasa dan pelajari akan dilakukan terus-terusan, termasuk penyelarasan, integrasi dan keterpaduan data.
“Sebenarnya ada tiga item penting, biarpun unggulannya ada satu yang sangat utama ialah yakni kita mencatat tabiat pengemudi. Sewaktu pengemudi melakukan pelanggaran-pelanggaran lalu lintas itu tertera pada chip yang berada pada kartu SIM itu, dan tertera pada server kita. Lantas, lebih jauh kita dapat paham terkait data-data pengemudi atau pemilik SIM. Berkitan dengan uang elektronik akan dilakukan uji-coba sebagaimana yang sudah dikasihkan dukungan oleh Bank Indonesia begitu pula partner kita BNI, BRI dan Mandiri,” jelasnya.
Refdi mengatakan, Smart SIM bisa memudahkan dalam segi penegakan hukum, termasuk mengidentifikasi pelanggaran-pelanggaran pemiliknya.
“Sekali lantas beberapa orang yang menyetir kendaraan belum memiliki SIM, kelak kita akan mengambil sidik jarinya, akan terkoneksi dengan skema kita. Sewaktu yang mengenai membuat SIM dengan batas usia yang ditetapkan, dengan persyaratan yang ditetapkan, pelanggaran-pelanggaran itu akan ada. Di saat itu kita menyampaikan beberapa pesan keselamatan pada mereka dengan cara yang lebih efisien ,” jelasnya.
Refdi mengutarakan, SIM merupakan legitimasi pengemudi. Sebab itu, pendataan pelanggaran lalu lintas pada Smart SIM berubah menjadi sangat utama sebagai bahan pelajari buat keamanan, keteraturan dan kelancaran lalu lintas.
“Demikian pula data-data yang tersimpan pada chip dan server kita, itu yakni data-data yang tidak terbantahkan, karena semua dengan skema elektronik dan dilakukan dengan digital,” katanya. (mus)
