20 April 2024 - 07:39 7:39

Saat Premier League Tanpa Play Off di Akhir Musim Depan

WartaPenaNews, Jakarta – Premier League punya aturan baru soal posisi tim di liga dalam upaya menghindari play off di akhir musim. Premier League akan menggunakan format head to head untuk menentukan posisi tim di akhir musim.

Aturan baru ini diperkenalkan jelang musim 2019/2020 nanti, dan mulai berlaku jika dua tim memiliki poin, selisih gol, dan gol memasukkan yang sama.

Melansir situs resmi Pemier League, musim lalu, tim-tim yang finis dengan jumlah poin, selisih gol, dan jumlah gol yang sama, harus memainkan pertandingan play-off satu kali untuk menentukan tim yang finis di peringkat yang lebih tinggi. Skenario itu tidak mungkin lagi diterapkan lantaran aturan baru tersebut.

Namun, apabila kedua tim tetap mengantongi poin sama pada rekor head-to-head, tim dengan statistik gol tandang terbanyak dalam pertandingan selama satu musim di antara keduanya yang finis pertama. Jika masih tak bisa dipisahkan,play-offakan digelar di lokasi netral, dengan format, waktu, dan tempat yang ditentukan oleh Premier League.

Aturan baru ini akan berlaku untuk tim-tim yang memperebutkan gelar dan kualifikasi Eropa, Liga Champions maupun Europa League, sekaligus juga untuk tim-tim yang berjuang melawan degradasi.

Artinya dengan format baru ini kompetisi diharapkan bakal lebih seru karena masing-masing tim akan berlomba mencetak gol sebanyak mungkin agar bisa juara.

Juara karena selisih gol pernah terjadi pada musim 2011/2012 silam. Saat itu Manchester City merebut gelar pertamanya setelah 44 tahun usai menekuk Queens Park Rangers 3-2 di pekan terakhir.

Posisi runner up akhirnya milik Manchester United yang hanya menang 1-0 atas Sunderland. City dinyatakan juara meski memiliki total poin sama, yaitu 89.

Selain mengatur soal head to head, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) juga memperbarui Laws of the Game terkait posisi kiper ketika menghadapi eksekusi penalti dalam pertandingan.

Nantinya, sejak awal 2019/2020, kiper yang menghadapi penalti harus menempatkan setidaknya satu kakinya di atas garis gawang. Atau, jika kiper melompat, harus sejalan dengan garis gawang ketika tendangan penalti dilakukan. Artinya, kiper dilarang berdiri di belakang garis.

Berdiri di belakang garis biasa dilakukan oleh kiper Everton Jordan Pickford. Dalam satu musim kompetisi, Pickford berhasil menyelamatkan tiga tendangan penalti di depan gawangnya.

Dan, Pickford tetap bertekad untuk mengulang aksinya itu musim ini. Tetapi, dengan aturan baru nantinya, Pickford dan seluruh kiper di Inggris harus mengikuti garis tempatnya berdiri sesuai aturan penalti IFAB yang baru. (*/dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03