WartaPenaNews, Jakarta – Berawal dari hasil panen kebun sayur milik orang tuanya di Cianjur yang tidak maksimal diperjualbelikan, Sandi (26), alumni IPB, sukses membesarkan usaha rintisan di bidang pertanian holtikultura untuk pasar menengah atas. Sandi ingin mengajak generasi muda hijrah menjadi petani karena prospeknya sangat menjanjikan.
Pasok Industri Horeka
Upayanya untuk menaikkan harga jual produk perkebunan seperti kentang, ubi, kol, tomat, cabai melalui website menjadi awal ketertarikan Sandi pada dunia pertanian.
Satu persatu produk pertanian di foto dan di unggahnya, kala itu ia masih kuliah semester 5, S1, IPB. Berkat ketekunan, strategi promosi, serta marketing yang dilakukannya, lambat laun usahanya mulai menampakkan kemajuan. Para tetangga kemudian tergerak meminta bantuan Sandi, untuk memasarkan hasil perkebunan mereka.
Kekinian, seiring kemajuan yang dicapai, Sandi telah memasok hasil pertanian di wilayah Bogor dan sekitarnya. Sebanyak 25 klien seperti hotel dan pusat usaha kuliner lainnya menjadi pelanggan produk holtikultura miliknya.
Saat ini, Mitra Tani Parahyangan usaha rintisan miliknya, telah menghasilkan 141 items produk holtikultura, diantaranya kentang, ubi jalar, kembang kol, wortel, tomat, buncis, dan cabai, dengan 385 petani binaan.
Profesi Sexy Duta Petani Milenial
Lahan yang digarap Sandi terbilang cukup besar. Sebanyak 8 hektare merupakan lahan pribadi, 94 hektare lahan amanah dari PTPN 8, serta lahan lainnya yang total berjumlah 120 hektare.
Dalam sebulan usaha pertanian holtikultura miliknya mampu meraih omset 500 hingga 800 juta. Nilai yang sangat fantastis bukan.?
Berkat upaya, kerja keras, ragam inovasi. serta sifat-sifat luhur dari kepribadian yang rendah hati, perhatian, serta ramah, hasilnya pun berbuah manis.
Sandi Octa Susila dinobatkan sebagai Duta Petani Milenial, di acara Jambore Petani Milenial di Kebon Raya Cibodas, Cianjur, 18/10/2019.
Sandi Octa Susila menjadi role model petani muda yang sukses oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) pada Kementerian Pertanian.
Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengajak kaum milenial Indonesia tidak gengsi untuk terjun ke dunia pertanian. “Tiru dan ikuti jejak Sandi, “katanya.
Bayer dari Dubai yang tertarik dengan produk pertanian holtikultura. Foto: dok Sandi Octa Susila.
Menurut Dedi, pertanian merupakan sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. Sehingga peluang usaha untuk ekspor untuk produk pertanian yang sangat menjanjikan.
Untuk menginspirasi kaum muda agar tertarik memilih profesi petani, Sandi sering diminta mengisi acara di berbagai tempat. “Kemarin, saya diundang oleh salah satu NGO yang berfokus pada pertanian. Dalam forum ini, hadir 11 distrik audiens petani muda usia 15 – 35 tahun, dari perwakilan setiap Kabupaten diantaranya Kab Humbang Hasundutan, Kab Langkat, Kab Lampung dan Kab Lombok Timur dan Lombok Tengah.
“Di sini, saya sharing tentang perjalanan bisnis yang saya alami. Banyak cerita serta lika-likunya. Utamanya, sukses yang saya raih, juga melewati berbagai macam kendala , serta rintangan yang harus diterima, dihadapi. serta dicarikan solusinya. Selain itu, saya sharing penerapan revolusi industri 4.0 dlsbnya, “kata Sandi bersemangat.
Kembangkan Agroeduwisata Siap Ekspor ke Dubai
“Alhamdulilah, antusias seluruh peserta terlihat hingga sekarang saat acara selesai. Saya banyak menerima pertanyaan dan saran seputar isu pertanian daru hulu ke hilir. Saya merasa senang melihat respon mereka, “ujar Sandi.
“Bagi saya, menjadi Duta Milenial merupakan tanggung jawab yang harus saya jalankan untuk meningkatkan kompetensi, motivasi dan kinerja para pelaku usaha di bidang pertanian. Serta, bisa terus berkembang dalam menjalankan usaha, serta menjadi role model para petani muda,
“kata Sandi.
“Harapan saya, muncul banyak ‘Sandi Octa Susila’ lainnya. Salah satu program yang saya kerjakan Agroeduwisata,
aktifitas berkunjung ke perkebunan, padepokan hingga packing house ke Mitra Tani Parahyangan. Antusias pengunjung dari pelajar, mahasiswa, pihak swasta dan pemerintah sangat mengharukan. Melalui ragam aktifitas yang dikonsep menarik, membuat pengunjung tidak merasa jenuh, sehingga muncul perspektif bahwa pertanian itu menyenangkan dan menguntungkan, “ujar Sandi.
“Insya Allah, di akhir tahun 2019, Mitra Tani Parahyangan akan melakukan ekspor produk daun singkong dan jengkol ke Dubai, “kata Sandi bahagia. (bud)
