29 March 2024 - 07:59 7:59

Selain Indonesia Ada Banyak Negara Pindahkan Ibu Kota, Mana Saja?

WartaPenaNews, Jakarta – Presiden Joko Widodo diskedulkan menggelar temu wartawan terkait pindahan ibu kota di Istana Negara, Senin (26/8/2019) Soal ini tersingkap setelah akun YouTube sah Sekretariat Presiden mengupload video tentang rencana pengumuman ibu kota baru.

Presiden Joko Widodo sebelumnya udah mengutarakan rencana pindahan ibu kota dalam sidang di parlemen pada 16 Agustus yang lalu. Akan tetapi, tempat pastilah belum dikabarkan.

Dalam wawancara dengan T empo pada 19 Agustus 2019, ia mengatakan tempat akan ibu kota mengerucut di dua tempat. “Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.”

Gagasan ini dikemukakan saat data perlihatkan Jakarta terbenam rata-rata 1-15cm per tahun. Hampir setengah kota saat ini ada dibawah permukaan laut. Kota ini terletak di tanah berawa dan Laut Jawa terus mengikisnya, sementara 13 sungai mengalir melaluinya.

Tidak hanya itu, kemacetan Jakarta sudah amat terkenal seantero dunia. Pada 2016, sebuah survey perlihatkan kalau Jakarta merupakan kota dengan tingkat kemacetan paling buruk di dunia.

Beberapa petinggi pemerintah bahkan mesti dikawal oleh konvoi polisi biar hingga sampai dalam tempat pertemuan tepat waktu. Jakarta ditambah beberapa daerah penyangganya memiliki populasi 30 juta. Akan tetapi, cuma sekitar 2-4?ri air kotorannya yang diproses.

Pindahan ibu kota ini diperkirakan akan menelan biaya sampai lebih dari Rp460 triliun. Ibu kota baru juga akan perlu ruangan seluas 30.000 hektare sampai 40.000 hektare untuk menyimpan sekitar 900.000 sampai 1,5 juta orang.

Palangkaraya di Kalimantan Tengah, digadang-gadang sebagai calon ibu kota baru. Secara geografis, kota ini ada di pusat kepulauan Indonesia dan bapak pendiri bangsa, Soekarno, juga sempat mengajukan untuk menjadikannya ibu kota.

Akan tetapi, Indonesia bukan negara pertama yang perhitungkan menempatkan ibu kotanya. Berikut sebagian contoh yang lain:

Kazakhstan

Pada 1997, Presiden Nursultan Nazarbayev memutuskan untuk menempatkan ibu kota dari kota utama, Almaty. Ia pilih kota yang terletak di gurun, sekitar 1.200km di utara ibu kota lama.

Hal pertama yang ia melakukan, antara lainnya, yakni merubah nama kota itu, dari Aqmola—yang bermakna “kuburan putih”—menjadi Astana.

Ia selanjutnya bawa arsitek dari berbagai negara di penjuru dunia untuk membuat ibu kota baru. Salah satunya bangunan yang menimbulkan perhatian yakni Khan Shatyr – tenda terbesar di penjuru dunia.

Direncanakan oleh Norman Foster, tempat ini jadi kompleks pusat perbelanjaan dan hiburan.

Menara Baytarek, yang serupa telur yang duduk di atas pohon, memiliki dek pengamatan dengan pemandangan bangunan yang lain yang baru dibuat.

Salah satunya bangunan anyar yakni istana presiden, sebuah tiruan dari Gedung Putih dengan kubah berwarna biru pucat. Di sampingnya yakni Central Concert Hall, susunan pirus mencontoh pesawat ruang angkasa.

Semuanya dimungkinkan oleh bagian minyak Kazakhstan yang sedang booming : ekonomi tumbuh sebesar 4,8% pada 2018. Jadi tanda terima kasih, setelah Presiden Nazarbayev mundur pada bulan Maret, parlemen pilih untuk merubah nama kota itu sesuai namanya untuk menghormatinya.

Jadi saat ini ibu kota Kazakh – yang jadi kota terdingin kedua di dunia, setelah Ulaanbaatar di Mongolia – dikenal sebagai Kota Nur Sultan. Tidak jelek untuk pemukiman yang paling dikenal di saat Soviet karena kedekatannya dengan gulag.

Myanmar

Kota Nay Pyi Taw termasuk setidaknya empat kali wilayah London, tetapi dengan jumlahnya penduduk yang semakin lebih sediit. Sejarahnya pendek: baru ada sejak 2005, dibuat di dataran tinggi oleh penguasa militer Myanmar saat itu (sebelumnya dikenal sebagai Burma).

Namanya bermakna “bangku raja”. Fakta menempatkan ibu kota sekitar 370 km ke pedalaman dari kota terbesar, Yangon (Rangoon), tidak sempat seutuhnya jelas.

Menteri informasi mengatakan pada BBC pada saat itu kalau kota itu yakni tempat yang lebih strategis, tetapi analis skeptis.

Mereka mengatakan ada kemungkinan militer takut akan invasi asing, atau mendambakan semakin banyak kontrol atas etnis minoritas di wilayah tepian.

Lainnya merekomendasikan para pemimpin Myanmar yang dikenal penuh rahasia cuma mengulang-ulang kebiasaan raja-raja Burma di saat pra-kolonial, yang membuat kota-kota baru dan istana-istana berdasarkan petunjuk dari peramal.

Kota ini memiliki semua ciri khas ibu kota yang terencana: jalan yang menuju dari parlemen ke istana presiden memiliki lebar 20km, dan tanpa kemacetan lalu lintas.

Pusat perbelanjaan dan hotel-hotel elegan yang kosong berjejer di jalanan. Ada taman safari, kebun binatang, dan setidaknya tiga stadion. Tidak seperti sisi lain dari Myanmar, kota ini memiliki ketersediaan listrik selama waktu.

Calon Presiden Joko Widodo mengangkat tangan dari dalam mobil seusai mengikuti Penarikan undian dan Pengesahan Nomor Urut Calon presiden dan Calon wakil presiden Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta
Pemandangan Penajam Kalimantan Timur. Photo: Ig: @kaltimku
Buat Ibu Kota Baru di Kal-tim, Telkomsel Udah Persiapan Nih

3. Bolivia

Bolivia memiliki dua ibu kota: Sucre dan La Paz. Sucre yakni hanya satu ibu kota Bolivia. Saat perang saudara pada 1899 ibu kota berubah ke La Paz. Seterusnya, parlemen dan layanan sipil pindah ke kota terbesar di Bolivia, La Paz, sementara pengadilan tetap di Sucre.

Sucre, di pusat negara itu, yakni tempat Bolivia dibuat, pada 1825. Populasinya cuma 250.000 orang, dibandingkan dengan 1,7 juta orang yang tinggal di La Paz.

Pada tahun 2007, sebuah proposal diserahkan untuk menempatkan parlemen dan pemerintah kembali pada Sucre, akan tetapi direspon rakyat dengan menggelar protes terbesar yang sempat terjadi di La Paz.

Inspirasi itu tampak dari persaingan regional di antara simpatisan Presiden Evo Morales di dataran tinggi barat yang miskin di Bolivia dan beberapa lawannya di timur yang lebih makmur. Pola itu akhirnya dibiarkan, dan Bolivia memiliki dua ibu kota sampai ini hari.

4. Nigeria

Seperti kota yang terencana yang lain, Abuja direncanakan dengan jalan yang lebar – Reuters

Sampai 1991, kota terbesar di Nigeria, Lagos, jadi ibu kota. Ada sejumlah alasan untuk menempatkan ibu kota ke Abuja: pertama kali, tempat pusatnya, jauh dari pantai.

Dibutuhkan waktu sekitar dua hari untuk meniti 1.600 km ke Lagos dengan jalan darat dari kota Maiduguri, di timur laut, Abuja semakin lebih dekat.

Lagos amat padat (itu yakni kota terpadat di Afrika sub-Sahara), dan itu salah satunya alasan untuk pindah.

Abuja pula lebih netral secara politik dan etnis. Kumpulan etnis Yoruba mengontrol Lagos, sedangkan Igbo tinggal kawasan di tenggara, dan Hausa di barat laut.

Ini bukanlah masalah kecil: di antara 1967 dan 1970, Nigeria terpukul oleh perang Biafra, saat suku Igbo mengusahakan membebaskan diri dari Nigeria.

Sesaat Lagos tumbuh secara organik, Abuja yakni kota yang direncanakan – yang pertama di Nigeria. Saat kemacetan lalu lintas kerapkali terjadi di Lagos, di Abuja, jalan direncanakan dengan ruas yang lebar sejak awal.

Instansi kebudayaan nasional berada pada sana, bersama dengan Mahkamah Agung, Majelis Nasional dan istana presiden. Akan tetapi, banyak agen federal yang secara tidak sah masih berbasiskan di Lagos.

5. Portugal

Saat 13 tahun, ibu kota Portugal bukan di Lisbon tetapi Rio de Janeiro. Pertimbangannya? Napoleon.

Saat Perang Semenanjung (1807-1814), Prancis menginvasi Portugal tidak kurang dari tiga kali. Beberapa waktu sebelum invasi pada Desember 1807, keluarga kerajaan Braganza kabur ke Brasil, yang saat itu merupakan koloni Portugis. Mereka datang di Rio pada bulan Maret 1808.

Rio pada awal era ke-19 yakni kota yang berkembang sangat cepat: ada emas, ada berlian, ada gula. Ada pula budak: sampai satu juta dari mereka, sekitar sepertiga dari populasi.

Dom João VI, pangeran adipati, menciptakan Kerajaan Portugal, Brasil, dan Algarves. Ini mengusung Brasil dari sebelumnya cuma wilayah koloni semata ke tingkat yang sama seperti Portugal.

Brasil pula dikasihkan semakin banyak kemerdekaan administratif. Saat sang ratu meninggal pada tahun 1816, dia jadi raja. Pada 1821, pengadilan Portugis kembali pada Lisbon tempat dia bertempat hingga sampai akhir monarki pada 1910.

Akan tetapi persinggahannya di Rio meninggalkan bekas yang abadi di Brasil, menaikkan ekonominya, dan memercepat dorongannya untuk kemerdekaan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 07:29
Diduga Kasus Pelecehan Seksual, Mantan Ketua DPD PSI Jakbar Dipolisikan

WARTAPENANEWS.COM - Mantan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat (Jakbar) ANL dipolisikan atas dugaan pelecehan seksual, oleh seorang wanita berinisial W (29). Laporan dilakukan di Polda Metro Jaya

01
|
29 March 2024 - 07:11
Rumah Kontrakan di Jatinegara Terbakar akibat Kompor Meledak

WARTAPENANEWS.COM - Sebuah rumah kontrakan seluas 3x10 meter di Jatinegara, terbakar saat Kamis sore ini (28/3/2024) menjelang waktu berbuka puasa. Rumah kontrakan tersebut terbakar lantaran penghuni rumah tengah memasak nasi,

02
|
29 March 2024 - 06:31
Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Manajer-Pengelola SPBU Ditangkap Polisi

WARTAPENANEWS.COM - Polisi mengungkap tindakan curang yang dilakukan di empat SPBU di Jakarta Barat, Kota Tangerang, dan Depok. SPBU itu mengoplos pertalite sehingga tampilannya seperti pertamax. Lalu dijual dengan harga

03