WartaPenaNews, Jakarta – Tjoetjoe Sandjaja Hernanto kembali terpilih menjadi Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI) periode 2019-2024.
Terpilihnya Tjoetjoe setelah organisasi advokat ini menggelar kongres nasional ke-3 di Hotel Empire Palace Kota Surabaya pada tanggal, 26-29 April 2019.
Pada kongres ini Tjoetjoe terpilih menjadi nahkoda KAI setelah melewati proses dengan cerita yang penuh haru biru. Bahkan jalannya perhelatan itu sempat menemukan jalan buntu.
Awalnya, Tjoetjoe sempat menolak ketika salah satu Presidium Kongres Heru S. Notonegoro menanyakan kesediaan Tjoetjoe memimpin KAI lima tahun ke depan.
“Apakah saudara Tjoetjoe Sandjaja Hernanto bersedia mempimpin KAI sebagai presiden untuk periode 2019-2024?,” tanya presidium seperti dikutip dari siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (27/4/2019).
Teryata jawaban Tjoetjoe sangat mengagetkan bagi 572 peserta yang hadir di kongres. Dia mengatakan, tak bersedia kembali dipilih menjadi Presiden KAI.
Mendengar jawaban itu, beberapa pimpinan DPD KAI dari 24 provinsi menyampaikan pendapat serta uneg-unegnya.
“Malam ini kami akan kembali ke Makassar jika Tjoetjoe tak mau memimpin KAI lagi,” tegas Ketua DPD Sulawesi Selatan Muhammad Israq.
Ketua DPD Papua Barat, DPD Aceh, DPD Gorontalo, DPD Kaltim menyampaikan hal serupa bahwa mereka datang dengan berbagai sarana transportasi ke Surabaya bahkan ada yang sampai empat hari perjalanan via darat dan kapal laut hanya untuk mensukseskan kongres dan mendukung Tjoetjoe menjadi presiden KAI kembali.
Dukungan yang sama juga diutarakan oleh Ketua DPD NTB, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur. Semuanya menyampaikan aspirasinya dengan meminta Tjoetjoe memimpin KAI.
Lalu bagaimana reaksi Tjoetjoe atas semua tanggapan 24 DPD tersebut?
Tjoetjoe tetap menyatakan tidak bersedia dengan menyampaikan beberapa alasan, dan terutama ia mengatakan tidak ingin dikenang sebagai pemimpin yang ingkar janji. Karena dalam kongres sebelumnya TSH pernah berjanji hanya akan memimpin KAI satu periode saja. “Saya tidak mau menjilat ludah saya lagiâ€, kata dia.
Akhirnya presidium harus mengambil keputusan. Keputusan presidium adalah meminta Tjoetjoe untuk memimpin kembali sebagai Presiden KAI periode 2019-2024.
Apalagi sebelumnya dua kandidat lain, Rizal Haliman dan Henry Indraguna menyatakan mundur dari bakal calon Presiden KAI.
Akhirnya meskipun tahu sangat berat amanah yang diberikan, Tjoetjoe harus tunduk pada keputusan Presidium Konggres dan bersedia untuk memimpin kembali KAI sebagai presiden.
Bahwa Presidium akhirnya mengambil sumpah TSH sebagai Presiden KAI periode 2019-2024. Pengambilan sumpah dipimpin oleh salah satu anggota presidium, seorang advokat senior Agus Slamet Hidayat.
Kepemimpinan Presiden KAI 2019-2024 akan didampingi oleh beberapa Wakil Presiden (Vice President) yaitu: Heru S Notonegoro, Umar Husin, TM. Luthfi Yazid, Aldwin Rahardian, Hendry Indraguna, Prof. Denny Indrayana, dan Pheo Marajohan Hutabarat. (rob)