WartaPenaNews, Jakarta – Pelatih Inter Milan, Antonio Conte memandang, sepak bola Italia mengalami kemerosotan terkait gosip rasisme. Ia membanding-bandingkan masalah ini dengan Liga Primer Inggris.
Perkara rasisme ramai terjadi di Italia belakangan ini. Satu diantaranya yang berubah menjadi korban belum lama ini merupakan striker Inter, Romelu Lukaku. Bahkan juga, seorang pengamat di televisi pun melakukan aksi yang sama pada pemain berasal dari Belgia itu.
Gak berlama-lama meninggalkan Italia melatih klub luar negeri, Conte akui kaget dengan kemerosotan yang di alami sepak bola Italia terkait rasisme.
“Rasisme merupakan masalah besar di Italia, tetapi juga masalah penghinaan lain. Setelah tiga tahun meninggalkan Italia, aku melihat Italia mengalami kemerosotan,” kata Conte, diambil dari Football Italia.
“Beberapa orang menulis secara eksklusif untuk menyebabkan kedengkian. Italia berubah menjadi makin lebih jelek belakangan ini dan kita semuanya mesti disalahkan. Kita bicara tentang suatu hal yang mendidik generasi mendatang untuk menyebabkan rasa tidak suka dan aksi kekerasan,” imbuhnya.
Conte membanding-bandingkan perkara rasisme di Italia dan Inggris terkait hukuman. Ia menyebutkan, hukuman di Italia masih jelek.
“Di Inggris, jika dua atau tiga fans coba suatu hal, mereka langsung masuk penjara. Di sini, fans pergi ke stadion secara eksklusif untuk mengejek musuh, pemain, beberapa orang kulit hitam,” pungkasnya.
“Sangat menyenangkan melihat fans hadir menonton pertandingan cuma buat mendukung klub kesayangannya. Beberapa anak mestinya merasakan perihal seperti it bukannya merasakan atmosfer yang melalui batas,” tandasnya. (mus)