23 April 2024 - 23:03 23:03

Susi Pudjiastuti Jadi Pembicara Forum Global Leading Women for The Ocean di Jepang

WartaPenaNews, Jakarta – Susi Pudjiastuti, Founder Pandu Laut Nusantara (komunitas pencinta dan penjaga laut nusantara), diundang menjadi salah satu pembicara dalam forum global terkemuka : Leading Women for the Ocean, yang digelar di Yokohama Jepang, 5 – 6 November 2019.

Dalam forum yang dihadiri ratusan pakar, swasta, politisi, dan media seluruh dunia itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2014 – 2019 itu akan membagi gagasan dan pengalamannya menjaga dan melestarikan sumber daya laut dan perikanan Indonesia dan global.

Demikian keterangan resmi yang dirilis Humas Pandu Laut Selasa (5/11/2019) di Jakarta.

Selama rangkaian acara Leading Women for the Ocean, Susi rencananya akan berbicara dalam dua sesi acara.

Pertama, pada sesi acara Sailor for the Sea Charity Reception pada Selasa (5/11/2019), pukul 18.00 – 20.00 waktu setempat di Yokohama Grand InterContinental Hotel. Sailor for the Sea Reception diselenggarakan oleh David and Susan Rockefeller, Sailor of the Sea, Packard Foundation dan Walton Family Foundation. Resepsi ini mengundang 350 peserta, 200 berasal dari swasta dan politisi serta 150 berasal dari kalangan pakar. Di sepa-sela resepsi ini, Susi akan mengisi panel bersama Fumiaki Kobayashi yang merupakan anggota parlemen Jepang dari Liberal Democratic Party.

Kedua, acara Leading Women for the Ocean Forum yang akan dihadiri oleh 120 peserta yang berasal dari kalangan pakar, swasta, dan media dari seluruh dunia. Pada Leading Women for the Ocean Forum, Susi akan mengisi Session I on Fisheries bersama Maria Damanaki (The Nature Conservancy dan mantan Komisioner UE untuk Maritim dan Perikanan), Teresa Ish (Walton Famility Foundation), dan Hiromi Sogo (Hearst Fujingaho, media).

Leading Women for the Ocean merupakan platform yang didirikan oleh Akie Abe, istri Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Maria Damanaki, terdiri dari pimpinan perempuan di seluruh dunia yang memiliki perhatian khusus terhadap kesehatan dan keberlanjutan laut. Leading Women for the Ocean bertujuan mengumpulkan pemimpin perempuan dari seluruh dunia untuk mendorong aksi yang konkret untuk menyehatkan laut.

“Saya diundang Akie Abe untuk berbicara dalam forum Leading Women for the Ocean. Saya juga diminta untuk bergabung sebagai anggota Leading Women for the Ocean tersebut,” kata Susi Selasa di Yokohama Jepang.

Susi merupakan tokoh kelas dunia yang aktif memperjuangkan kelestarian laut dan tata kelola yang baik di sektor perikanan nasional dan global. Saat menjadi Menteri kelautan dan Perikanan periode 2014 – 2019, Susi banyak melakukan terobosan dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan kunci berbasis tiga pilar yang menjadi trademark-nya, yakni kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan.

Salah satu kebijakan Susi yang paling terkenal, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia internasional adalah memberantas penangkapan ikan ilegal (illegal, unreported, unregulated/IUU fishing) secara tegas dan tanpa kompromi karena diiringi penenggelaman kapal pelaku kejahatan. Selama periode 2014 – 2019, tercatat 556 kapal ikan illegal, baik domestik maupun asing ditenggelamkan – terbesar sepanjang sejarah Indonesia untuk satu periode rezim kepemimpinan.

Kebijakan tersebut menyuburkan kembali perairan Indonesia yang sebelumnya mengalami overfishing akibat maraknya pencurian ikan. Melonjaknya stok ikan di perairan Indonesia berdampak langsung pada meningkatnya konsumsi ikan masyarakat serta kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir.

Kepemimpinan dan pengaruh Susi di sektor kelautan dan perikanan tak hanya menggema di tingkat domestik, tetapi juga dunia internasional. Susi aktif berbicara di forum-forum internasional untuk menginisiasi dan mengkampanyekan secara konsisten hak asasi manusia yang bekerja di laut, hak laut untuk tidak dieksploitasi berlebihan, transparansi penangkapan ikan melalui platform global fishing watch, dan menjaga laut dari sampah plastik.

Peran dan komitmen Susi menjaga sumber daya laut dan perikanan mendapat pengakuan luas dari domestik dan dunia internasional. Beberapa di antaranya, Globe Asia Magazine pada 2019 menobatkannya menjadi 99 Most Inspring Women in Indonesia. Di tingkat global, Foreign Policy Magazine tahun ini memilihnya sebagai Top 10 Global Thinkers under the category of Defense and Security. Susi juga mendapatkan penghargaan Peter Benchley Ocean Award (2017), Leader for Living Planet Award (WWF, 2016), dan The BBC 100 Women (2017). (cim)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03