WartaPenaNews, Jakarta – Selang sebulan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Desember 2018 silam, tarif enam ruas baru Tol Trans Jawa mulai diberlakukan hari ini. Keenam ruas tersebut sebelumnya telah digunakan tanpa tarif sebagai bagian sosialisasi dan mendukung kelancaran arus mudik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Melalui keterangan tertulisnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Hery Trisaputra Zuna mengatakan bahwa tarif yang diberlakukan sudah sesuai ketentuan rasionalisasi tarif. “Untuk ruas yang baru operasi tarif tol awal golongan I maksimal Rp 1.000/km. Kedua, besaran tarif kendaraan golongan II dan III adalah 1,5 kali dari golongan I dan untuk golongan IV dan V adalah 2 kali dari golongan I,†ucap Hery di Jakarta, Minggu (20/1) kemarin.
Besarnya tarif terjauh enam ruas tol baru untuk kendaraan golongan I tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggal 14 Januari 2019. Adapun tarif yang diberlakukan yakni ruas Ngawi-Kertosono Rp 88.000, ruas Gempol-Pasuruan Rp 36.000, Pemalang-Batang Rp 39.000, Batang-Semarang Rp 75.000, serta Semarang-Solo Rp 65.000. Sementara untuk ruas relokasi Porong-Gempol pada Tol Surabaya-Gempol diterapkan tarif berbeda yakni seksi Kejapanan-Porong Rp 3.000 dan seksi Porong-Kejapanan Rp 6.000.
Terhitung sejak Senin (21/1) ini hingga dua bulan kedepan, juga akan diberlakukan diskon 15% untuk pengguna tol jarak jauh. Dari empat kluster Tol Trans Jawa hanya kluster II (Palimanan-Semarang), kluster III (Semarang-Surabaya), dan kluster IV (Gempol-Grati) yang didiskon. Sementara diskon tidak berlaku di kluster I (Jakarta-Palimanan) serta tol dalam kota yakni Semarang ABC dan Surabaya-Gempol.
“Pemberian diskon merupakan inisiatif badan usaha jalan tol (BUJT). Dengan adanya diskon 15%, maka pengguna tol golongan I dari Jakarta menuju Pasuruan (keluar di GT Grati) semula membayar Rp 712.500 menjadi Rp 624.500 atau hemat Rp 88.000. Sementara kendaraan golongan V mendapat potongan sebesar Rp188.500,†lanjut Hery.
Ia pun menambahkan, diskon hanya berlaku apabila pengguna jalan tol melakukan perjalanan penuh dalam satu kluster. Misalnya di kluster II, kendaraan yang masuk gerbang tol (GT) Palimanan akan membayar tarif tol diskon apabila keluar di GT Kali Kangkung di Semarang. Ketentuan tarif diskon lainnya adalah saldo e-toll cukup. Apabila saldo e-toll kurang atau tidak terbaca maka diskon tidak berlaku.
Tersambungnya Tol Trans Jawa mulai dari Merak hingga Grati Pasuruan akan meningkatkan mobilitas orang, barang dan jasa. Sekaligus mengurangi biaya logistik sehingga meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri. Mudahnya akses pun membuat Industri di daerah bisa berkembang tanpa harus memindahkan produksi ke kawasan Industri yang lebih besar seperti di Karawang.
Dampak lainnya dari kehadiran jalan tol ialah mendukung peningkatan kunjungan ke destinasi wisata di daerah-daerah yang dilewati ruas tol tersebut. Sehingga bisa mendongkrak ekonomi lokal dengan meningkatnya penjualan produk-produk lokal UKM seperti kuliner dan batik yang dipasarkan di rest area jalan tol.
“Dengan tersambungnya tol Trans Jawa ini, banyak manfaat yang bisa diterima oleh pengguna tol, terutama adalah berkurangnya waktu tempuh dan biaya operasional kendaraan seperti bahan bakar. Kelancaran perjalanan diharapkan juga mengurangi tingkat kelelahan pengemudi terlebih angkutan logistik,†pungkas Hery. (*/dbs)
