WartaPenaNews, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan memperkirakan jika kurs rupiah terus menguat dan harga minyak tidak menurun, maka tarif dasar listrik (TDL) tahun depan tidak jadi naik. Bahkan, kemungkinan bisa turun.
Mantan direktur utama Kereta Api Indonesia (KAI) itu menyebutkan listrik tidak naik di tahun ini karena ada dua indikator yakni kurs rupiah yang menguat atas dolar dibanding asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perushaan (RKAP) PLN yang mencapai Rp15 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).
Begitupun listrik tahun depan tidak naik jika kurs, harga minyak, dan harga batu bara tidak terus bertahan di posisi aman. Jonan melihat kurs rupiah cenderung terus menguat dan di bawah Rp15.000 per dolar AS.
Sementara harga minyak masih bertengger di 61 dolar AS per barel, kemungkinan tahun depan masih di kisaran yang sama,
Sedangkan harga acuan batu bara sudah di angka 71 dolar AS per ton, angka ini nyaris sama dengan harga patokan batu bara kelistrikan 70 dolar AS per ton.
Tak hanya itu, juga harga gas ditetapkan 8 persen atau maksimum 14,5 persen di pembangkit listrik. Ditambah lagi adanya efisieni seperti susut jaringan dan operasional keuangan yang menyusutkan biaya produksi.
“Padangan saya tarif listrik di tahun depan mudah-mudahan akan tetap sama bahkan sejalan dengan target PLN bahwa tarif listrik dapat turun khususnya untuk pelanggan industri dan bisnis,†ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/7).
Saat ini, kata Jonan, pemerintah dan DPR masih menggodok rencana perubahan tarif listrik tahun depan. “Hingga saat ini komisi-komisi terkait serta di Banggar, belum menetapkan rencana perubahan tarif listrik di 2020,†kata Jonan. (*/dbs)