WartaPenaNews, Jakarta – Kampanye akbar pasangan capers/cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Salahudin Uno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Ahad (7/4/2019), tergolong kampanye terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia. Diperkirakan massa yang hadir pada kampanye terbuka mencapai satu juta orang.
Tak hanya di Ibu Kota, gegap gempita kampanye terbuka pasangan capres nomor urut dua ini juga menggema di seantero NKRI dari Sabang sampai Marauke. Hal yang sama juga terjadi di pulau Jawa yang merupakan lumbung suara Pemilu.
Menurut tokoh nasional Anton Tabah Digdoyo, kehadiran puluhan ribu massa pada setiap kampanye Prabowo – Sandi menjadi bukti betapa rakyat tanah air mencintai kedua tokoh ini. Hal ini juga menjadi bukti bahwa rakyat Indonesia menginginkan perubahan, tak mau dipimpin orang yang ingkar janji.
“Dengan fakta data tersebut saya yakin Jendral Prabowo akan menjadi Presiden RI ke-8 dengan negara berpenduduk terbesar ke-4 di bumi ini,” kata Anton ketika diminta komentarnya kepada WartaPenaNews.com melalui sambungan telepon, Selasa (9/4/2019).
Menurutnya, fenomena rakyat Indonesia yang ingin perubahan sudah nampak sejak masa kampanye terbuka dimulai. Bahkan, di acara Reuni 212 yang digelar pada akhir tahun lalu tercatat 14 juta massa memenuhi Silang Monas dan sekitarnya. Mereka menjalankan aksi dengan tertib, aman, dan bersih hingga dikagumi oleh dunia internasional.
Hal sebaliknya justru terjadi pada paslon capres Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Di setiap acara yang dihelat oleh paslon nomor urut 01 ini kerap terlihat sepi. Ironisnya, ketika acara peringatan 93 tahun Nahdatul Ulama (NU) yang dihelat oleh cawapres Ma’ruf Amin tak bisa terlaksana dan gagal. Padahal sebelum acara, Ma’ruf sudah woro-woro akan menghadirkan 10 juta orang di acara tersebut.
“Hampir tiap kampanye kubu 01 selalu sepi pengunjung. Padahal sudah bagi-bagi hadiah dsb. Sebaliknya tiap kampanye kubu 02 selalu penuh massa pengunjung. Padahal tanpa hadiah apapun, apalagi amplop bahkan massa selalu infak spontanitas hasilnya lumayan ratusan juta rupiah untuk dukung paslon 02,” terang Anton yang tercatat sebagai pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tak hanya masyarakat di tanah air yang terlihat antusias mendukung pasangan Prabowo – Sandi, para tokoh dunia internasional seakan mendukung pasangan ini untuk menjadi pemimpin bangsa lima tahun ke depan.
Apalagi, kata Anton, dukungan dari para raja-raja se-nusantara juga mengalir kepada pasangan koalisi Indonesia Adil Makmur ini. Bukti yang jelas terlihat “Raja Jawa” Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambut dengan tangan terbuka kedatangan Prabowo dan timnya di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (8/4) kemarin.
Mantan Danjen Kopassus ini disambut dengan suka cita dengan harapan agar Prabowo tetap menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI. Usai sowan dengan Gubernur DI Yogyakarta, Prabowo kemudian menyapa berpidato di depan jutaan massa pendukungnya di kota Yogyakarta.
Padahal pekan lalu di acara yang sama Sri Sultan seperti kurang berkenan menerima capres 01 Jokowi dan timnya. Calon capres petahana ini buru-buru meninggalkan Bangsal Kepatihan dengan muka masam dan tidak mau bicara dengan media.
“Situasi berbeda jauh dengan Capres 02 Prabowo usai diterima Sultan keluar dari Bangsal Kepatihan dengan wajah berseri-seri dan langsung menyapa pendukungnya,” tutup Anton yang juga mantan anggota Polri berpangkat jenderal ini. (rob)
