26 April 2024 - 01:03 1:03

Usia Berapa Anak Boleh Ikut Puasa?

WartaPenaNews, Jakarta - Puasa merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang sudah baligh atau sudah melewati masa puber. Namun, banyak keluarga yang sudah menerapkan puasa untuk anaknya dari usia dini, dari menerapkan puasa setengah hari sampai puasa satu hari penuh. Hal ini dilakukan untuk membiasakan anak berpuasa di bulan Ramadan sehingga nanti jika sudah besar anak akan kuat menjalani puasa dan mengetahui kewajiban menjalankan puasa.

Namun, sebaiknya pada usia berapa anak sudah boleh ikut puasa? Apakah puasa yang dilakukan oleh anak kecil tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya?

Untuk menilai anak Anda sudah mampu menjalankan ibadah puasa atau tidak, Anda harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak Anda sekarang. Apakah anak Anda memiliki berat badan yang normal atau tidak? Bagaimana perkembangan anak Anda, apakah sama seperti perkembangan teman sebayanya?

Jika anak Anda memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang normal, meminta anak untuk menjalankan ibadah puasa sepertinya tidak menjadi masalah. Namun, jika anak Anda memiliki berat badan yang kurang dari standar atau anak Anda terlihat kurus, sebaiknya jangan memaksa anak untuk berpuasa. Sebenarnya, puasa untuk anak yang belum puber juga tidak wajib, tetapi tidak ada salahnya untuk mengajari anak puasa dari kecil. Usia anak untuk mampu mulai berpuasa tampaknya bervariasi tergantung kemampuan individu masing-masing. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum meminta anak untuk berpuasa.

Anak sangat membutuhkan zat gizi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya yang cepat bila dibandingkan dengan orang dewasa. Pada usia ini, anak melewati berbagai tahap pertumbuhan dan perkembangan. Jika asupan anak berkurang pada masa ini, mungkin saja pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu. Oleh karena itu, jika anak berpuasa, usahakan tidak sampai mengurangi jumlah asupan yang harus diberikan kepada anak. Anak bisa diajarkan puasa secara bertahap, mulai dari puasa setengah hari hingga puasa sehari penuh agar anak tidak terkejut menerima perubahan.

Anak berisiko mengalami masalah pada saat puasa karena ukuran tubuhnya yang kecil, kebutuhan zat gizinya yang besar, serta anak belum mampu untuk menyediakan makanan untuk dirinya sendiri. Berbeda dengan orang dewasa, zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh anak dipakai untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sehingga, kekurangan sedikit saja zat gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Agar tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak saat berpuasa, Anda harus memberikan perhatian ekstra pada asupan makanan anak.

Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada anak yang sedang berpuasa, sebaiknya pastikan anak Anda menerima:

  • Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein. Karbohidrat kompleks membantu anak tidak cepat merasa lapar karena karbohidrat tersebut melepaskan energi secara perlahan. Sedangkan protein dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sebaiknya makanan untuk anak saat sahur adalah telur, keju, roti gandum, dan sayuran. Jangan lupa untuk tambahkan buah dan sayuran dalam menu berbuka dan sahur sebagai sumber vitamin dan mineral.
  • Hindari makan makanan manis saat sahur. Makanan yang mengandung gula sederhana dapat meningkatkan kadar gula darah secara alami. Hal ini dapat menyebabkan lapar dan cepat lelah karena kadar gula darah dapat turun dengan cepat. Namun, pilihlah makanan yang mengandung gula sederhana saat berbuka puasa, seperti kurma dan jus buah. Gula sederhana ini membantu mengisi kembali cadangan energi tubuh setelah lama berpuasa.
  • Minum banyak air. Minum banyak air sangat diperlukan saat sahur dan buka puasa. Minum air yang cukup menjaga tubuh anak Anda terhidrasi dengan baik, sehingga tidak mengalami dehidrasi saat menjalankan puasa dalam waktu yang panjang.
  • Hindari minuman yang berkafein. Sebaiknya beri anak Anda air putih untuk minum bukan minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda. Kafein merangsang tubuh untuk mengeluarkan cairan lebih banyak sehingga tubuh memerlukan cairan yang lebih banyak untuk menggantinya.
  • Hindari makanan berminyak dan yang digoreng. Makanan berminyak dan yang digoreng berbahaya bagi tubuh anak. Perut anak lebih sensitif dibandingkan dengan perut orang dewasa. Menghindari makanan ini dapat mencegah anak mengalami sakit perut dan muntah selama puasa.(mus)
Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
25 April 2024 - 12:38
Ganjar Tolak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

WARTAPENANEWS.COM – Usai gelaran Pilpres 2024 ini, Ganjar Pranowo kembali menegaskan dirinya berada di luar pemerintahan. Sikap ini, bukan berarti dia tak hormat pada pemenang pilpres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

01
|
25 April 2024 - 11:14
Pegawai Kementerian ESDM Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi Timah

WARTAPENANEWS.COM – Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadwalkan pemeriksaan seorang pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam kasus korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah

02
|
25 April 2024 - 10:17
Bocah Temukan Mayat Wanita Membusuk di Dalam Rumah

WARTAPENANEWS.COM – Warga Kecamatan Cihara, Provinsi Banten dihebohkan penemuan sesosok mayat wanita di Kampung Barung Cayut, Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak. Mayat yang ditemukan bocah sekitar pukul 13.00

03