WartaPenaNews, Jakarta – Kabar duka datang dari Ustaz Arifin Ilham. Pemimpin Majelis Az-Zikra itu meninggal dunia di rumah sakit Penang, Malaysia pada Rabu (22/5), pukul 23.30 waktu setempat.
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un, telah berpulang ke Rahmatullah Ayah kami, guru kami, KH.Muhammad Arifin Ilham, semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, Mohon doanya, Info Valid dari Alvin. Wassalamualaikum wr wb,†tulis Adit, Rabu (22/5).
Meninggalnya pendakwah berusia 49 tahun itu dikarenakan penyakit kanker kelenjar getah bening yang dideritanya selama ini.
Ustaz Arifin sebelumnya dikabarkan kondisinya sempat mengalami kritis. Kemudian sang ustaz dilarikan ke ruang ICU sejak kemarin.
Lantas apa itu kanker kelenjar getah bening yang menyerang Arifin Ilham?
“Kanker sendiri adalah suatu kondisi di mana sel-sel tubuh tumbuh secara tidak terkendali. Kanker kelenjar getah bening atau limfoma merupakan kanker pada sel darah putih dalam sistem getah bening. Berbeda dengan leukemia, yang tumbuh pada sel pembentuk darah putih di sumsum tulang. Sampai saat ini, belum diketahui penyebab getah bening atau limfoma ini,†ujar dokter Dina Kusumawardhani melalui alodokter belum lama ini.
Dia mengatakan, kanker kelenjar getah bening atau limfoma merupakan penyakit yang ditakuti karena dapat menimbulkan kematian. Penderita kanker kelenjar getah bening di dunia meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2018, terdapat hampir 600.000 penderita baru di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, diperkirakan terdapat lebih dari 14.000 orang penderita limfoma pada tahun 2013. Maka dari itu, penting sekali mengetahui gejala kanker kelenjar getah bening agar lebih waspada dan tidak terlambat menjalani pengobatan.
Dijelaskan, ada banyak jenis limfoma, dengan gejala dan pengobatan yang berbeda. Namun, ada dua jenis limfoma yang paling sering ditemukan, yaitu: Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin.
Masing-masing jenis kanker kelenjar getah bening (limfoma) memiliki gejala yang berbeda. Namun secara umum, gejala yang dapat muncul pada limfoma adalah benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan. Benjolan ini tidak nyeri, dan merupakan tanda dari pembesaran kelenjar getah bening.
Gejala lainnya adalah, penurunan berat badan, demam, lemas, nyeri perut, perut membesar, (karena pembesaran organ limpa), berkeringat pada malam hari. Nyeri tulang, gatal, batuk, dan sesak napas.
“Munculnya gejala limfoma juga dipengaruhi oleh stadium kankernya, yang terdiri dari stadium 1 sampai 4. Pada stadium awal, limfoma bisa tidak menimbulkan gejala apa pun,†ujarnya.
Dia menjelaskan, bila dari gejala yang muncul ditambah dengan hasil pemeriksaan terdapat kecurigaan adanya kanker kelenjar getah bening, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan, berupa pemeriksaan darah, foto Rontgen, CT scan, MRI, atau biopsi kelenjar getah bening.
“Biopsi dilakukan dengan mengambil sebagian jaringan dari kelenjar getah bening untuk kemudian diperiksa menggunakan mikroskop,†jelas Dina.
Dia menambahkan, tidak semua kelenjar getah bening yang membesar adalah kanker kelenjar getah bening. Pembesaran kelenjar getah bening, kata dia, bisa juga disebabkan oleh hal lain, misalnya infeksi.
“Maka dari itu, jika Anda mengalami keluhan-keluhan di atas, sebaiknya segeralah memeriksakan diri ke dokter agar dapat dicari penyebabnya dan dilakukan penanganan secepatnya,†tutupnya. (*/dbs)
