WartaPenaNews, Jakarta – Kejutan terjadi di pekan 35 Premier League. Manchester United menyerah dengan skor telak 0-4 di kandang Everton di stadion Goodison Park, Liverpool, Minggu (21/4) malam WIB.
Empat gol Everton dilesakkan oleh Richarlison di menit 13, Gylfi Sigurdsson menit 28, Lucas Digne di menit 56, dan Theo Walcott di menit 64.
Hasil itu sekaligus meruntuhkan harapan Uniteduntuk bangkit dari kekalahan memalukan kontra Barcelona yang membuat mereka tersingkir dari perempatfinal Liga Champions tengah pekan lalu. Kekalahan ini juga memupus ambisi United untuk melompati Arsenal di peringkat keempat klasemen sementara.
Atas kemenangan ini, Everton melejit naik ke peringkat ketujuh menggusur Watford. Sedangkan United tertahan di urutan keenam dengan 64 poin di kantong.
Sebelum laga melawan Everton, buruknya performa Setan Merah mendapat sorotan tajam dari mantan pelatih United Louis van Gaal. Kekalahan beruntun yang diterima United tak lepas dari taktik yang begitu-begitu saja yang diterapkan sang juru taktik Ole Gunnar Solskjaer.
Menurut dia, tim yang berbasis di Old Trafford itu terlalu memfokuskan diri pada sepakbola bertahan, sesuatu yang ia sebut sebagai anti-football.
Seperti diketahui, United mencatat kalah empat kali dalam enam laga terakhirnya, dua di antaranya oleh Barcelona.
“Jika ingin mengembalikan kedigdayaan United, seperti halnya United di era Sir Alex Ferguson, menumpuk pemain United di barisan pertahanan (park the bus), dan mengandalkan serangan balik dari segelintir pemain, adalah sesuatu yang perlu ditinggalkan United,” kata van Gaal.
Ia juga berpendapat, jika Setan Merah, tidak bisa seterusnya mengandalkan taktik yang sama, meski pada awal kepelatihan Solskjaer cara ini sukses mendongkrak posisi United, yang kala itu, terseok-seok hingga posisi kesembilan di klasemen.
Namun, tambah dia, sejak saat itu, setiap kali melawan tim-tim besar, juara Premier League 20 kali itu, bermain jauh lebih bertahan dari sebelumnya. “Saya masih mengikuti perkembangan United, (dan saya melihat) bagaimana Ole memainkan park the bus saat melawan Arsenal, kontra Tottenham di liga, juga saat melawan PSG dan Barcelona di Liga Champions,” ujar van Gaal seperti dikutip Mirror.
“Dia (Solskjaer) melawan tim-tim besar dengan cara yang sama. Jadi mereka main lebih bertahan ketimbang menyerang. Tidak hanya memarkir bus di luar kotak penalti, mereka bahkan melakukannya di depan gawang David de Gea,” tutur pria 67 tahun itu.
Pelatih yang dipecat manajemen United usai meraih trofi Piala FA 2016 itu juga menambahkan, jika taktik yang dimainkan United saat ini tersebut, sudahlah usang. “Jika Manchester United ingin menjadi kekuatan besar lagi di tanah Eropa, termasuk Inggris, maka mereka harus bermain dengan gaya yang berbeda,” tambahnya. (*/dbs)
Susunan pemain:
Everton (4-2-3-1): Jordan Pickford; Seamus Coleman, Michael Keane, Kurt Zouma, Lucas Digne (Phil Jagielka); Idrissa Gueye (James McCarthy), Morgan Schneiderlin; Richarlison (Theo Walcott), Gylfi Sigurdsson, Bernard; Dominic Calvert-Lewin
Pelatih: Marco Silva
Manchester United (4-3-3): David De Gea; Victor Lindelof, Chris Smalling, Phil Jones (Ashley Young), Diogo Dalot; Nemanja Matic, Fred (Scott McTominay), Paul Pogba; Marcus Rashford (Andreas Pereira), Romelu Lukaku, Anthony Martial
Pelatih: Ole Gunnar Solskjaer