21 April 2025 - 01:09 1:09
Search

1 November, Erdogan Rencanakan Kunjungi Israel

wartapenanews.com -  Baru-baru ini pada tahun 2021, Departemen Luar Negeri AS menunjuk pernyataan Erdogan yang mereka anggap sebagai antisemit. “Mereka adalah pembunuh, sampai -sampai mereka membunuh anak -anak yang berusia lima atau enam tahun. Mereka hanya puas dengan mengisap darah mereka, ”kata Erdogan pada saat itu, merujuk pada orang Israel. “Itu sifatnya.” Pada rapat umum 2015, ia juga mengecam media barat, mengatakan bahwa “ibukota Yahudi” berada di belakang New York Times.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, direncanakan akan mengunjungi Israel setelah negara Zionis itu menggelar pemilihan umum pada 1 November mendatang. Hal tersebut dikatakan seorang pejabat kalangan dalam Erdogan kepada Middle East Eye, Selasa (20/9/2022).

Lawatan Erdogan itu akan menjadi kunjungan keduanya ke Israel setelah dia datang ke sana saat menjabat perdana menteri Turki pada Mei 2005. Ketika itu, dia mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Ariel Sharon dan melihat Yad Vashem (Museum Holocaust) yang berada di Yerusalem.

Pada Selasa lalu Erdogan juga mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, di Kota New York, Amerika Serikat, di sela kehadiran keduanya dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Itu bakal menjadi pertemuan kedua Erdogan dengan perdana menteri Israel, setelah di 2008 ia bertemu Ehud Olmert.

Hubungan buruk Turki-Israel membaik sejak tahun lalu. Ditandai dengan kunjungan Presiden Israel, Isaac Herzog, ke Turki Maret lalu dan bulan lalu kedua negara mengumumkan pulihnya hubungan diplomatik. Turki dan Israel menyatakan akan menempatkan duta besarnya masing-masing di ibu kota Ankara dan Tel Aviv.

Meski relasi kedua negara memburuk sejak insiden Mavi Marmara pada Mei 2010, namun Turki tidak pernah memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Turki merupakan negara berpenduduk mayoritas muslim pertama mengakui Israel sejak 1949. Langkah diplomatik ini diikuti oleh Mesir pada 1979, Albania (1991), Azerbaijan (1992), Yordania (1994), Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan (2020), serta Kosovo (2021). (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait