WartaPenaNews, Jakarta – Raksasa jejaring sosial Facebook terpaksa harus tutup 10 ribu lebih penerapan yang ada di platformnya.
Pemberhentian sementara ini dilakukan Facebook sebagai usaha kooperatif dalam penyidikan masalah Cambridge Analytica yang dimulai pada Maret 2018.
Vice President of Product Partnerships Facebook, Ime Archibong, mengatakan pengumpulan bukti-bukti akan menginterogasi jutaan penerapan yang dibuat untuk basis Facebook.
Sekarang, ada lebih dari 10 ribu penerapan yang sedang dalam pengumpulan bukti-bukti bekerja bersama-sama dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat untuk memahami aplikasi-aplikasi mana yang berpotensi mengungkapkan data pribadi pengguna Facebook.
Biarpun demikian, Ime mengatakan kalau 10 ribu lebih penerapan yang sedang dalam pengumpulan bukti-bukti belum pasti berpotensi melakukan pembocoran data pribadi pengguna.
“Ini belum pasti membuktikan kalau penerapan itu memiliki kapasitas intimidasi pada pribadi data pengguna. Beberapa dari penerapan itu yang belum live, dan masih pada bagian uji coba sewaktu kami hentikan sementara penerapan itu,” kata Ime, dilansir dari laman resmi Facebook Newsroom, Senin (23/9/2019).
Dia pun mengatakan Facebook sudah melakukan penghentian permanen untuk aplikasi-aplikasi yang memberikan data pribadi pengguna yang di bisa dari Facebook.
Facebook pun tempuh jalan hukum untuk tuntut developer penerapan yang tidak kooperatif dalam pengumpulan bukti-bukti itu.
“Kami tempuh jalan hukum jika dibutuhkan. Bulan Mei tahun lalu, kami melayangkan tuntutan di California terhadap Rankwave, perusahaan analisa data dari Korea Selatan yang tidak kooperatif dalam pengumpulan bukti-bukti yang berjalan,” ujarnya.
Ime mengatakan biarpun pengumpulan bukti-bukti ini masih jauh dari usai. Tetapi, dia mengakui sudah berkembang dalam menyurvei developer yang membuat penerapan di basis Facebook.
Menurut dia, Facebook pun menambah usaha mereka dalam melakukan penyidikan dan melakukan tindakan pada kapasitas pembocoran data dari faksi ketiga atau pemasok penerapan.
“Kami sudah membuat peraturan baru dimana developer akan memiliki akses data yang minim pada pengguna. Mereka (developer) harus secara jelas memaparkan bagaimana data pengguna yang mereka dapatkan akan digunakan,” ujarnya.
Ada sekitar 400 lebih developer yang terkait dengan 10 ribu penerapan yang ditunda oleh Facebook. (mus)