5 July 2025 - 08:03 8:03
Search

11.573 Gempa Bumi Guncang Indonesia Sepanjang 2019

WartaPenaNews, Jakarta – Total terjadi 11.573 kali aktivitas gempa bumi di Indonesia dalam berbagai magnitudo dan kedalaman selama 2019, menurut hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Telah terjadi aktivitas gempa bumi sebanyak 11.573 kali dalam berbagai magnitudo dan kedalaman. Jika dibandingkan tahun 2018 dengan jumlah gempa sebanyak 11.920 maka aktivitas gempa selama 2019 mengalami sedikit penurunan jumlah,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam rilis yang diterima di Jakarta pada Jumat (27/12).

Menurut data yang dikumpulkan BMKG, aktivitas gempa dengan magnitudo di atas M5,0 terjadi 344 kali sedangkan dengan kekuatan kurang dari M5,0 terjadi 11.229 kali.

Dari data itu bisa disimpulkan selama 2019 aktivitas gempa bumi di Indonesia didominasi oleh aktivitas gempa bumi berkekuatan di bawah M5,0.

Sementara itu, gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat selama 2019 terjadi sebanyak 1.107 kali.

“Berdasarkan peta aktivitas gempa bumi (seismisitas) selama tahun 2019 tampak bahwa kluster aktivitas gempa bumi paling aktif terjadi di daerah Nias, Lombok-Sumba, Laut Maluku Utara, Ambon, Laut Banda, dan Sarmi-Mamberamo,” kata Daryono.

Sementara itu terdapat 17 kali gempa yang menimbulkan kerusakan bangunan yaitu:

1. Gempa Morotai 16 Januari 2019 (M5,3)
2. Gempa Solok Selatan 28 Februari 2019 (M5,6)
3. Gempa Lombok 17 Maret 2019 (M 5,4)
4. Gempa Sumenep 2 April 2019 (M 5,0)
5. Gempa Banggai 12 April 2019 (M 6,9)
6. Gempa Maluku 7 Juni 2019 (M 7,0)
7. Gempa Sarmi Papua 20 Juni 2019 (M 6,2)
8. Gempa Banda 24 Juni 2019 (M 7,4)
9. Gempa Mamberamo Papua 24 Juni 2019 (M 6,1)
10. Gempa Sumbawa 13 Juli 2019 (M 5,3)
11. Gempa Labuha Halmahera Selatan 14 Juli 2019 (M 7,2)
12. Gempa Banten 2 Agustus 2019 (M 6,9)
13. Gempa Bali 13 Agustus 2019 (M 5,0)
14. Gempa Gunung Salak 23 Agustus 2019 (M 4,0)
15. Gempa Ambon 26 September 2019 (M 6,5)
16. Gempa Ambon 10 Oktober 2019 (M 5,2)
17. Gempa Maluku 14 November 2019 (M 7,1). (cim)
[22.53, 27/12/2019] +62 815-8431-2072: Petrokimia Gresik Resmikan Dermaga C dengan Nilai Investasi Rp 300 M

Jakarta, WartaPenaNews – Petrokimia Gresik meresmikan Dermaga C dengan nilai investasi sekitar Rp300 miliar untuk mengurai kepadatan bongkar muat, sekaligus mengurangi waktu tunggu sandar kapal (dwelling time) di pelabuhan utama Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Jumat (27/12).

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi di Gresik mengatakan, dermaga dengan kapasitas bongkar-muat 1,5 juta ton per tahun itu juga dibangun untuk mendukung aktivitas bongkar-muat produk gypsum dari PT Petro Jordan Abadi (PJA) dan Pabrik Asam Fosfat II Petrokimia Gresik yang telah berproduksi pada kapasitas maksimal.

Keberadaan dermaga baru, kata dia, merupakan proyek pengembangan yang telah ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) perusahaan, sebagai salah satu jawaban Petrokimia atas tantangan masa mendatang.

“Keberadaan dermaga ini merupakan langkah strategis keberlangsungan bisnis Petrokimia dalam menyediakan dan mendistribusikan produk, baik pupuk maupun non-pupuk, untuk mendukung program Ketahanan Pangan Nasional, dan sebagai penyedia solusi bagi sektor agroindustri,” kata Rahmad, dalam keterangan persnya, Jumat (27/12).

Peran Dermaga C, kata dia, menjadi semakin vital lantaran dalam program transformasi bisnis, penjualan ekspor menjadi salah satu prioritas kinerja perusahaan, sehingga Dermaga C adalah wujud komitmen perusahaan menyongsong target sebagai market leader dan dominant player untuk mendukung sektor agroindustri.

“Dengan beroperasinya dermaga ini, Petrokimia total memiliki empat dermaga yang seluruhnya berada di Gresik, yaitu pelabuhan utama atau Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dermaga batu bara, construction jetty, dan Dermaga C, dengan total kapasitas bongkar-muat mencapai 9 juta ton per tahun,” katanya.

Sebelumnya dalam proses pembangunan dermaga, Petrokimia menggandeng PT Adhi Karya selaku kontraktor, dan mulai dikerjakan pada 16 Desember 2017 hingga 9 Desember 2019 atau 720 hari kalender.

Dermaga baru yang dibangun dengan dimensi 432 meter x 27 meter itu selama pengerjaan proyek berjalan dengan baik dan mengedepankan faktor biaya, kualitas, hingga waktu.

Rahmad menjelaskan, pengembangan pelabuhan sangat penting, mengingat kapasitas produksi Petrokimia Gresik terus meningkat, dan saat ini telah mencapai 8,9 juta ton per tahun, dan masih akan terus bertambah pada tahun mendatang.

“Dan alhamdulillah, proyek bisa selesai atau 34 hari lebih cepat dari rencana awal,” katanya. (cim)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait