WartaPenaNews, Jakarta – Sebuah drone atau pesawat tanpa awak Israel jatuh di pinggir wilayah selatan ibu kota Lebanon, Beirut, yang didominasi kelompok Hizbullah, Minggu (25/8/2019) pagi.
Mengenai satu pesawat tanpa awak yang lain meledak tidak jauh dari kawasan itu, kata seorang pimpinan Hizbullah.
Peristiwa ini merupakan yang pertama dalam sebuah dekade terakhir, seperti diadukan Kantor berita Reuters.
“Ada dua pesawat tanpa awak – yang pertama jatuh dan yang kedua meledak,” kata seorang petinggi Hizbullah terhadap AFP, tanpa bersedia mengatakan identitasnya.
Sampai kini belum ada komentar sah militer Israel atas laporan yang mengatakan jatuhnya pesawat tanpa awak punya mereka di Lebanon.
Pesawat tanpa awak alias drone kedua yang meledak di dekat gedung pusat media kelompok Hizbullah di kawasan Dahyeh, di pinggir ibu kota Lebanon, Beirut, kata seorang petinggi Hizbullah itu.
Peristiwa ini terjadi beberapa waktu setelah militer Israel mengatakan pesawat-pesawat tempurnya memperlancarkan serangan udara pada pasukan Garda Revolusi Iran dan kelompok milisi Syiah di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, untuk menghindar apa yang disebutkan serangan pesawat tak berawak.
Juru Bicara Militer Israel, Jonathan Conricus mengaku angkatan udaranya bisa menggagalkan usaha Iran untuk melakukan serangan pada obyek Israel di Israel utara dengan menggunakan pesawat tanpa awak.
Sesaat, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Iran tidak memiliki ketahanan dimana juga dan jika Israel akan terus ambil tindakan tegas dan memikul tanggung jawab untuk melindungi penduduk negaranya.
Akan tetapi demikian, militer Suriah mengatakan kebanyakan rudal Israel telah ditembak jatuh sebelum mencapai obyeknya.
Lebanon dan Israel secara tekhnis masih berperang, dan Beirut secara teratur menuduh tetangganya melanggar wilayah udaranya dengan hadirnya pesawat tempur ataupun pesawat tanpa awaknya.
Kumpulan Hizbullah yang mendapat dukungan Iran, merupakan pemain politik utama di Lebanon, dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan AS.
Israel telah terus-terusan turut serta perseteruan bersenjata menentang kelompok Hizbullah, dan yang terakhir terjadi pada 2006. (mus)
