WartaPenaNews, Jakarta – MotoGP 2020 sudah ada di depan mata. Hampir seluruh pembalap sudah kembali dari liburnya dan menggelar sederet latihan untuk menjaga performa di lintasan. Di luar persiapan mereka, Dorna Sports sebagai penyelenggara resmi mengesahkan beberapa regulasi baru terkait aturan kompetisi musim depan. Lantas, apa saja?
Dilansir dari laman resmi MotoGP, Senin 20 Januari 2020, salah satu regulasi yang diperbarui ialah peringanan hukuman pembalap yang kedapatan melakukan aksi jump start. Biasanya, rider yang melakukan jump start bakal dihukum dengan ride through penalty alias mengawali balapan dari pit lane.
Akan tetapi, berdasarkan hasil rundingan pihak penyelanggara dengan tim serta pembalap, hukuman tersebut dinilai terlampau berat. Pada musim depan, pembalap yang melakukan jump start akan mendapat ganjaran long lap penalty.
Artinya, hukuman itu akan menambah catatan waktu pembalap sekitar dua atau tiga detik. Jika hukuman sudah berkaitan dengan waktu, tentu pembalap tak akan coba-coba melakukan jump start dalam setiap balapan.
Kemudian, Dorna juga menyoroti penggunaan perangkat aerodinamika di tiap motor yang diperlombakan. Nantinya, pembalap hanya boleh menggunakan satu aerobody, tak boleh lebih. Namun, ada pengecualian saat MotoGP digelar di sirkuit Phillip Island, Australia. Sebab, lintasan sepanjang 4,45 kilometer itu memiliki karakteristik tak biasa.
Selain aturan mengenai teknis kompetisi, MotoGP 2020 juga kedatangan beberapa pembalap muda baru. Sebut saja Alex Marquez yang akan menemani kakaknya, Marc Marquez di tim utama Honda, kemudian ada pula Brad Binder di KTM serta Iker Lecuona di Tech 3.
Kemudian, jumlah balapan nantinya juga akan bertambah, dari yang semula 19 menjadi 20 seri. Hal itu menyusul terpilihnya sirkuit Kymiring Finlandia sebagai arena balap baru di kompetisi musim depan. Selain itu, Dorna juga mengubah beberapa jadwal, seperti GP Thailand yang digelar lebih awal, serta GP Jerman dan Belanda yang alami pergeseran.(mus)
