WARTAPENANEWS.COM – Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Tolak Pilpres Curang berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (5/3).
Ada 3 poin utama yang menjadi tuntutan: tolak pilpres curang; dukung dan segerakan hak angket DPR RI; dan makzulkan Jokowi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan pihaknya telah menyiapkan skema pengamanan demo tersebut.
“Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, kami melibatkan sejumlah 3.929 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait,” kata Susatyo dalam keterangannya.
Ia menjelaskan, ribuan personel tersebut akan disebar di sejumlah titik di sekitar lokasi aksi. Tujuannya, untuk mencegah massa aksi nekat menerobos masuk ke dalam Kompleks Parlemen.
Di sisi lain, Susatyo menjelaskan, untuk rekayasa lalu lintas masih bersifat situasional. Bergantung pada banyaknya massa aksi yang ikut dalam demonstrasi tersebut.
“Bila nanti di depan DPR/MPR RI massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di (Restoran) Pulau Dua,” jelas dia.
“Kendaraan dari Jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi,” lanjutnya.
Terakhir, Susatyo mengingatkan kepada jajarannya agar selalu bertindak persuasif dan tidak terprovokasi dengan massa aksi. Begitu juga diimbau kepada massa aksi agar unjuk rasa bisa berjalan tertib.
“Kami mengimbau kepada para korlap dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di depan Gedung DPR/MPR RI,” pungkasnya. (mus)
