29 April 2024 - 07:27 7:27

699 Warga Bertahan di Pengungsian akibat Letusan Gunung Semeru

wartapenanews.com – Sebanyak 699 warga tercatat masih bertahan di pengungsian setelah letusan Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022).

“Karena jarak tempat tinggal mereka berada pada zona merah,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (7/12/2022).

Sebagian pengungsi lainnya mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing.

Lebih lanjut, Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat 29 ekor ternak mati dan 71 hektar lahan pertanian terdampak. Selanjutnya, dua unit jembatan terdampak, tiga kilometer ruas jalan, satu fasilitas pendidikan, dan empat tempat ibadah turut terdampak.

Sejauh ini, erupsi Gunung Semeru masih berlangsung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada pukul 05.02 WIB telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak (sekitar 4.076 meter di atas permukaan laut).

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 73 detik,” ujar Muhari

Ia memaparkan, erupsi Gunung Semeru yang ditandai dengan adanya Awan Panas Guguran (APG) hingga sejauh 19 kilometer telah berdampak di lima desa di empat kecamatan.

Lima desa terdampak yakni Desa Sumberurip (Kecamatan Pronojiwo), Desa Sumbersari (Kecamatan Rowokangkung), Desa Sumberwuluh dan Desa Penanggal (Kecamatan Candipuro), serta Desa Pasirian (Kecamatan Pasirian).

Ia meminta masyarakat tetap mewaspadai potensi awan panas guguran , guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Gunung Semeru telah dinaikkan statusnya menjadi Level IV atau “Awas” sejak Minggu (4/12/2022) pukul 12.00 WIB. Oleh karena itu, seluruh masyarakat direkomendasikan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
27 April 2024 - 13:12
Lokasi Bunuh Diri Brigadir Ridhal di Mampang Didatangi Keluarga

WARTAPENANEWS.COM – Keluarga Brigadir Ridhal, anggota Polresta Manado yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi lokasi kejadian peristiwa. Brigadir Ridhal diduga

01
|
27 April 2024 - 12:36
Bule Australia yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Maika James Folauhola (24), warga negara (WN) Australia, ditangkap terkait kasus penganiayaan terhadap sopir taksi bernama Putu Arsana. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Area Central Parkir Kuta, Kuta,

02
|
27 April 2024 - 12:10
BMKG: Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai di Peralihan Musim

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih bisa mengintai di periode peralihan musim hujan ke kemarau. BMKG memonitor masih terjadinya hujan

03