29 March 2024 - 04:19 4:19

Akankah PAN Mengikuti Jejak Demokrat?

WartaPenaNews, Jakarta – Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan semakin intensif menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pendekatan pun terus dilakukan. Sinyal ini bukan berarti PAN tidak siap menjadi partai penyeimbang.

Sebaliknya, partai berlambang matahari terbit itu, membuktikan dukungan terhadap konstitusi yang memenangkan presiden terpilih nantinya.

Dalam penjelasannya, Pria asal Lampung itu menegaskan PAN akan mendukung presiden terpilih. Menurut Zulhas, Indonesia telah melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan. Pemilu yang digelar secara serentak antara pemilihan umum presiden (Pilpres) dan pemilihan umum legislatif (Pileg).

“Saat ini, kata dia, masyarakat masih menunggu penetapan dari KPU siapa yang akan keluar sebagai pemenang pilpres.Sesuai jadwal, pemenang pemilu akan ditetapkan pada 22 Mei. Maka kita dan rakyat menunggu saja,” terang Zulhas, kemarin (12/5).

Zulhas mengajak semua pihak bersabar menunggu. Jika setelah penetapan ada paslon yang tidak sepakat dengan KPU, mereka bisa mengajukan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Kan sudah ada regulasinya. Gugatan ke MK sudah diatur dalam undang-undang,” tutur dia.

Ditambahkannya, setelah penetapan pemilu, MPR mempunyai tugas mengajak masyarakat tetap bersatu, menjaga kerukunan dan NKRI. Jangan ada yang bercerai-berai. Persatuan dan kesatuan harus dikedepankan.

“Yang kemarin-kemarin kan sudah kita tunjukan. Dan wajib bagi MPR akan menjaganya. Menjaga situasi lebih sejuk,” timpalnya.

Mantan menteri kehutanan tersebut menyatakan, menang atau kalah dalam pilpres adalah hal biasa. Namun, imbuh dia, pemenang sebenarnya adalah mereka yang bisa menjahit kembali persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. Mereka yang bisa merajut kembali merah putih. Jika mereka bisa menjahit merah putih, persatuan dan kesatuan, barulah Indonesia menang.

Zulhas menegaskan, siapa pun yang nanti ditetapkan sebagai pemenang, semua pihak harus mendukung. Khususnya semua programnya sehingga Indonesia semakin maju. Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi lima besar dunia.

Hal itu akan tercapai jika program presiden terpilih mendapat dukungan masyarakat. Jika Indonesia sukses, rakyatlah yang akan diuntungkan. “Rakyat Indonesia yang mendapatkan manfaatnya,” ujar dia.

Dengan sikap itu, apakah PAN akan bergabung dengan koalisi Jokowi? Zulhas menegaskan bahwa dirinya berbicara atas nama ketua MPR, bukan ketua umum partai. “Ya, ini ketua MPR dulu yang berbicara,” elak dia.

Sementara itu, Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan, pertemuan Zulhas dengan Jokowi merupakan silaturahmi biasa. Menurut dia, tidak ada pembicaraan khusus dalam pertemuan tersebut. Terkait dengan pilpres, lanjut dia, saat ini pihaknya masih berfokus menyelesaikan tugas pascapilpres. “Kami juga akan menunggu penetapan 22 Mei,” ucap dia seusai acara.

Eddy menambahkan bahwa kontrak politik PAN dengan Prabowo selesai sampai pilpres. Dia memperkirakan nanti Prabowo memanggil seluruh anggota koalisi untuk membahas langkah selanjutnya. Jadi, pihaknya masih menunggu hasilnya, baru akan membahas langkah yang akan diambil.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Rumah Rakyat, Maruli Hendra Utama mengatakan, sudah menjadi tradisi di PAN, merapat ke koalisi pemenang Pilpres.

“Ini bukan barang baru. PAN punya perhitungan itu. Meski baru lisan bahasa Zulhas, yang menyebut atas nama ketua MPR, tapi bahasa itu kan sudah memberikan tanda. Orang politik biasa seperti itu,” papar Maruli.

Dosen Sosiologi Universitas Lampung itu menambahkan, hampir satu bulan terakhir, Zulhas sudah tidak lagi menampakan tubuhnya di lingkaran BPN. Nyaris di sejumlah media, Zulhas juga tidak pernah menyampaikan langkah-langkah BPN menjelang 22 Mei.

“Coba tanya, apa PAN siap. Apakah nanti tetap konsisten menjadi partai penyeimbang. Berani seperti PDIP? Selama 10 tahun Partai Demokrat berkuasa, menjadi partai yang kontra. Saya rasa jauh api dari panggang,” timpal mantan aktivis 98 itu.

Posisi yang sama, sambung Maruli, juga akan terjadi pada Partia Demokrat. Partai besutan Soesilo Bambang Yudhoyono ini, lebih siap dibandingkan PAN untuk menjadi partai yang paling cepat merapat ke lingkaran kabinet Jokowi-Maruf Amin.

“Partai Demokrat lebih dulu diundang. Melalui Komandan Kogasma DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), komunikasi itu terjadi. Ada kemesraan setelah Pilpres. Terlebih, Partai Demokrat paling getol menyodorkan AHY sebagai capres 2024. Saya merasa yakin hitungan ini yang menjadi bahan pertimbangan,” tambahnya. (*/dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
28 March 2024 - 12:19
Libur Paskah 29 Maret, Dishub DKI Ganjil Genap Ditiadakan

WARTAPENANEWS.COM - Dinas Perhubungan [Dishub] DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap saat libur Paskah pada Jumat, 29 Maret 2024. Hal ini disampaikan Dishub DKI melalui akun X yang dilihat  pada

01
|
28 March 2024 - 11:18
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

WARTAPENANEWS.COM - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024). Mereka menuntut hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran

02
|
28 March 2024 - 10:12
Lebaran 2024, Jumlah Pemudik Pesawat Diprediksi 7,9 Juta Orang

WARTAPENANEWS.COM -  PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi peningkatan jumlah penumpang pesawat pada Angkutan Mudik Lebaran 2024. Diperkirakan mencapai 7,9 juta orang. Angka itu akumulasi dari penumpang yang

03